Budidaya Jamur Tiram sebagai Alternatif Sayuran Organik yang Digemari Masyarakat
Jamur sebagai bahan pangan, beberapa tahun ini mulai menunjukkan eksistensinya. Permintaan jamur yang selalu tinggi di tengah masyarakat namun tidak disertai dengan produksi yang stabil menjadikan usaha budidaya jamur memiliki peluang yang besar. Pada tahun 2019, jumlah produksi jamur sebanyak 33 ton, akan tetapi pada tahun 2020 menurun drastis menjadi 3,3 ton (bps.go.id).
Produksi jamur di Provinsi Jawa Tengah sendiri masih menempati urutan ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Di Kabupaten Demak, ada beberapa produsen Jamur akan tetapi masih belum stabil produksinya. Berdasarkan hal tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak melalui Seksi Hortikultura menyelenggarakan Pelatihan Teknik Budidaya Jamur Tiram pada Selasa, 19 Oktober 2021 di Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Pelatihan ini diikuti oleh Ormas Muhammadiyah yang terdiri dari PD Muhammadiyah, PD Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah dan beberapa organisasi Muhammadiyah lainnya.
Narasumber yang dihadirkan dalam pelatihan ini yaitu Bp.Heri Wuryanta, STP, MP dan Bp.Nurhadi yaitu pemilik Jamur Tiram Abadi di Mayong, Jepara. Dalam pemaparannya, Bp.Heri Wuryanta, STP, MP menyampaikan bahwa kunci keberhasilan budidaya jamur selain media tumbuh, yang lebih penting yaitu ketekunan dan ketelitian. Hal ini juga selaras dengan penyampaian Bp.Nurhadi yang menjelaskan secara detail mengenai perawatan jamur tiram seperti yang selama ini telah dilaksanakan di Jamur Tiram Abadi Mayong.
Di akhir acara, Dinas Pertanian dan Pangan Kab.Dema menyerahkan bantuan berupa 1.500 baglog jamur yang sudah berumur 30 hari setelah inokulasi kepada peserta pelatihan. Diharapkan setelah adanya kegiatan pelatihan ini, peserta dapat mengembangkan keterampilan dalam membudidayakan jamur tiram.