BNPB: PENANGGULANGAN BENCANA URUSAN BERSAMA
JPP BOGOR – Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak berbagai pihak untuk membahas solusi dan
strategi penanggulangan bencana di Indonesia. Kegiatan ini terwadahi dalam
seminar nasional dalam rangka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana
(Rakornas PB) 2020 yang berlangsung di InaDRTG, Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada
Senin (03/02/2020).
Seminar yang menghadirkan para
narasumber dengan berbagai institusi ini membahas enam tema utama, yaitu (1)
Manajemen Kebencanaan; (2) Ancaman Geologi dan Vulkanologi (Gempa Bumi,
Tsunami, Likuifaksi, Erupsi Gunungapi); (3) Ancaman Hidrometeorologi
(Kekeringan, Karhutla, dan Perubahan Iklim); (4) Ancaman Hidrometeorologi
(Banjir, Banjir Bandang, Tanah Longsor, Puting Beliung, Abrasi); (5) Ancaman
Limbah dan Kegagalan Teknologi; serta (6) Sosialisasi Katana dan Edukasi
Kebencanaan.
Pada pembukaan seminar, Kepala
BNPB Doni Monardo melaporkan bahwa multipihak sangat signifikan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana. BNPB memberikan istilah multipihak
sebagai pentahelix yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha,
masyarakat dan media massa. Menurutnya, penanggulangan bencana adalah urusan
bersama, seperti tema dalam Rakornas PB 2020.
"Urusan penyelenggaran
penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi oleh segenap
komponen bangsa, baik pada pra, saat dan pascabencana," ujar Doni Monardo.
Pada akhir sambutan, Kepala BNPB
Doni Monardo mengajak semua pihak untuk bekerja sama untuk melindungi rakyat
yang semakin hari memiliki potensi ancaman bencana.
Sementara itu, dalam sambutan
pembukaan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)
Muhadjir Effendy menyampaikan penanggulangan bencana memang membutuhkan
koordinasi. Hal tersebut disebabkan dalam penanggulangan bencana selalu
melibatkan banyak pihak. Namun demikian, Menko Muhadjir Effendy berpesan bahwa
dalam koordinasi dibutuhkan distribusi kewenangan dan distribusi tugas. Ia
menambahkan bahwa kewenangan tadi sesuai fungsi dan peran masing-masing.
Di samping itu, Menko Muhadjir
Effendy juga menyampaikan bahwa wilayah Indonesia berada di cincin api yang
berdampak pada potensi ancaman bencana. Namun Muhadjir selalu mengingatkan
bahwa kenyataan ini harus disyukuri sebagai anugerah. Ini menjadi tantangan
bagi kita semua.
"Ketika bangsa itu ada
ujian, maka bangsa itu akan besar," ujar Menko PMK Muhadjir Effendy.
Seminar nasional ini bertujuan
untuk mengidentifikasi isu terkini terkait penanggulangan bencana dan akar
masalah dan driving force setiap ancaman bencana. Beranjak dari tujuan
tersebut, seminar dengan narasumber yang berkompeten dan diskusi positif dapat
menghasilkan solusi dan rekomendasi terhadap strategi penanggulangan bencana.
Pada kesempatan yang sama, narasumber dan peserta dapat berbagi praktik baik
upaya pengurangan risiko bencana dan tata kelola penanggulangan bencana.
Rakornas PB 2020 ini merupakan
kegiatan tahunan yang selalu diselenggarakan BNPB untuk berkoordinasi dengan
Pemerintah Daerah, BPBD, serta para pemangku kepentingan terkait guna membahas
tantangan dan mendapatkan rumusan kebijakan serta strategi penanggulangan
bencana yang lebih baik di masa depan.