13.430 Pemudik Pulkam, Jatim Siapkan Ruang Observasi Berbasis Desa/Kelurahan
Jawa Timur kedatangan gelombang pemudik dari luar Provinsi, baik melaluo
jalur darat, laut, maupun udara. Sebanyak 13.430 orang, yang
terkonfirmasi telah mudik ke Jatim pada Kamis (23/4/2020).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, mulai hari ini, Jumat (24/4/2020) diberlakukan larangan untuk mudik. Namun demikian, Pemerintah Daerah tidak bisa begitu saja melarang menolak ketika mereka sudah kembali ke kampung halaman.
"Saya ingin menyampaikan teman-teman, mulai besok (Jumat, 24 April 2020) sudah ada larangan untuk mudik," terangnya, Kamis malam (23/4/2020).
Sebabyak 13.430an perantau yang mudik ke Jatim tersebut, Khofifah merinci, yang mudik menggunakan moda transportasi laut terkonfirmasi sebanyak 771 orang, kemudian yang mudik menggunakan kereta terkonfirmasi 1.004 orang.
"Kemudian ada yang lewat kendaraan roda empat, khususnya bus AKAP, dan lewat pesawat," tambahnya.
Diperkirakan, sejak Kamis malam, mereka telah sampai dan berada di kampung halaman masing masing. Mantan Menteri Sosial ini menekankan, demi menghindari penyebaran Covid-19, dimintanya proses screening bagi perantau diperketat.
"Seandainya kemudian ada yang melakukan mudik hari ini, maka posisinya tetap mereka akan menjalani pemeriksaan berlapis," imbuhnya.
Khofifah menegaskan, untuk bisa melakukan berbagai langkah-langkah perlindungan kepada para pemudik, diharapkan, masing-masing desa dan kelurahan bisa melakukan pengawasan kepada mereka.
"Spaya selama didalam observasi, mereka akan tetap tinggal di area observasi," tegasnya.
Diketahui, bahwa hari ini ada 86,3% dari total desa dan kelurahan yang sudah menyiapkan ruang observasi. Uang sudah terpakai hari ini ada 406 ruang, dan yang sekarang ini sedang di karantina ada 2.521 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, mulai hari ini, Jumat (24/4/2020) diberlakukan larangan untuk mudik. Namun demikian, Pemerintah Daerah tidak bisa begitu saja melarang menolak ketika mereka sudah kembali ke kampung halaman.
"Saya ingin menyampaikan teman-teman, mulai besok (Jumat, 24 April 2020) sudah ada larangan untuk mudik," terangnya, Kamis malam (23/4/2020).
Sebabyak 13.430an perantau yang mudik ke Jatim tersebut, Khofifah merinci, yang mudik menggunakan moda transportasi laut terkonfirmasi sebanyak 771 orang, kemudian yang mudik menggunakan kereta terkonfirmasi 1.004 orang.
"Kemudian ada yang lewat kendaraan roda empat, khususnya bus AKAP, dan lewat pesawat," tambahnya.
Diperkirakan, sejak Kamis malam, mereka telah sampai dan berada di kampung halaman masing masing. Mantan Menteri Sosial ini menekankan, demi menghindari penyebaran Covid-19, dimintanya proses screening bagi perantau diperketat.
"Seandainya kemudian ada yang melakukan mudik hari ini, maka posisinya tetap mereka akan menjalani pemeriksaan berlapis," imbuhnya.
Khofifah menegaskan, untuk bisa melakukan berbagai langkah-langkah perlindungan kepada para pemudik, diharapkan, masing-masing desa dan kelurahan bisa melakukan pengawasan kepada mereka.
"Spaya selama didalam observasi, mereka akan tetap tinggal di area observasi," tegasnya.
Diketahui, bahwa hari ini ada 86,3% dari total desa dan kelurahan yang sudah menyiapkan ruang observasi. Uang sudah terpakai hari ini ada 406 ruang, dan yang sekarang ini sedang di karantina ada 2.521 orang.
sumber http://rri.co.id