Highlight

Antisipasi Korona, Kemenperin Kenalkan AMMDes Penyemprot Disinfektan


Kementerian Perindustrian terus mendorong PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) untuk aktif mengembangkan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang bisa dimanfaatkan di berbagai daerah sesuai kebutuhan saat ini. Misalnya berkontribusi membantu pemerintah dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus korona (COVID-19) di dalam negeri.

“Kami sangat mengharapkan AMMDes-KMW dapat menyediakan beragam kemudahan bagi masyarakat pedesaan, termasuk ikut berperan dalam percepatan penanganan Covid-19 di tanah air,” kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika di Jakarta, Minggu (19/4).

Putu menyampaikan, pihaknya memberikan apresiasi kepada KMWI selaku produsen AMMDes karena telah berhasil merancang AMMDes Water Tank sebagai fasilitas penyemprot cairan disinfektan untuk penanganan penyebaran Covid-19. Unit multifungsi ini dilengkapi dengan tangki berkapasitas 600 liter.

“Kami optimis, AMMDes Water Tank ini mampu menjangkau daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan besar untuk melakukan penyemprotan disinfektan,” tuturnya. Dengan keunggulan AMMDes yang menggunakan differential lock dan penggunaan ban yang bisa disesuaikan dengan kontur medan yang akan dilalui, diyakini AMMDes tidak akan selip ketika berada di jalan ekstrim dengan infrastruktur yang minim.

"Meski demikian, dalam pengoperasian unit AMMDes untuk disinfektan kami mengimbau dan terus mengingatkan agar dilakukan secara efektif, efisien dan memberi manfaat maksimal," tegas Putu. Penyemprotan dilakukan untuk tempat tertentu yang beresiko tinggi yang dilewati atau masih dimanfaatkan masyarakat, tidak membuang-buang disinfektan, tidak membahayakan orang maupun operator serta berpedoman pada protokol penanggulangan penyebaran Covid-19 dengan selalu berkonsultasi dengan pihak berwenang.

Lebih lanjut, Kemenperin semakin gencar mengajak semua pemangku kepentingan terkait agar dapat turut berpartisipasi dalam mendukung perluasan pemanfaatan dan pengembangan implementasi AMMDes. Apalagi, AMMDes telah memiliki tingkat komponen lokal yang cukup tinggi hingga 70%.

“Hal tersebut tentunya dapat mengakselerasi pengembangan karya anak bangsa sebagai upaya untuk mewujudkan kemandirian industri manufaktur nasional,” ujar Putu. Selain itu, pengembangan AMMDes ini diharapkan turut memacu gairah industri manufaktur di tengah dampak pandemi Covid-19.

Presiden Direktur KMWI Reiza Treistanto menyatakan, pihaknya akan turut mendukung kegiatan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tanah air. Oleh karena itu, salah satu langkah strategisnya adalah melakukan alih fungsi AMMDes Water Tank sebagai alat penyemprot cairan disinfektan.

Selanjutnya Reiza menambahkan, penyemprotan dilakukan bekerjasama dengan camat, lurah, puskesmas, RT, RW serta tokoh masyarakat. Penyemprotan disinfektan dengan unit AMMDes Water Tank dilakukan di tempat-tempat yang diyakini beresiko tinggi, seperti taman tempat masyarakat berolah raga di pagi hari dan pada siang hari didatangi masyarakat untuk istirahat atau anak bermain, tempat ibadah yang masih didatangi masyarakat secara terbatas, pasar sayur pagi serta pos keamanan.

“AMMDes dengan aplikasi Water Tank ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai fungsi. Selain untuk fungsi penyemprot cairan disinfektan yang saat ini sedang kami distribusikan ke beberapa tempat, unit ini juga dapat ditandemkan dengan unit AMMDes-KMW penjernih air,” paparnya.

AMMDes-KMW penjernih air telah digunakan sebagai unit yang dapat menghasilkan air bersih dengan standar konsumsi rumah tangga maupun air siap minum. Unit ini dilengkapi dengan filter pembersih penghilang bakteri berbahaya serta penghilang bau dan rasa pada air yang sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan, sehingga dapat menjadi fasilitas penyedia air bersih mobile pada daerah-daerah yang sulit mendapatkan air.

“AMMDes-KMW penjernih air pernah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada saat musim kemarau maupun tanggap darurat bencana seperti di Palu, Sigi, dan Donggala pascabencana gempa bumi dan tsunami beberapa waktu lalu,” ungkap Reiza.

Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.
SUMBER kemenperin.go.id