Delapan Ribuan Kendaraan Pemudik Terpaksa Putar Balik
Kebijakan pelarangan mudik telah berlangsung selama tiga hari. Hingga
hari kemarin, lebih dari 8.000 kendaraan pemudik terpaksa diperintahkan
untuk putar balik.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas), Polri Irjen Istiono menjelaskan angka itu diperoleh dari 59 titik penyekatan yang tersebar di Pulau Jawa dan Lampung.
“Ya catatan kita dari hari ke hari, dari Lampung sampai Jawa ini kemarin pada 59 titik penyekatan kita sudah putar balikan 5.041 kendaraan baik bus, kendaraan pribadi, travel, sewa maupun roda dua. Hari kedua sekitar 3.332 yang kita putar balikan. Artinya angkanya semakin menurun makin bagus. Saya respect,” jelasnya saat meninjau Pelabuhan Merak, Banten, seperti tercantum dalam laman Divhumas Polri, Senin (27/4/2020).
Istiono menjelaskan, kendala berarti yang dialami anggotanya di lapangan adalah masih nekatnya masyarakat untuk mudik. Padahal kebijakan pemerintah melarang mudik bertujuan menekan angka penularan Covid-19.
“Karena di indoensia 34 provinsi sudah masuk zona merah. Oleh karena itu pencegahan untuk orang nggak mudik sangat kita harapkan dari masyarakat itu sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Istiono bicara soal data Kementerian Perhubungan yang menyebutkan masih ada 24 persen masyarakat yang berniat untuk mudik. Oleh karena itu, Jenderal bintang dua ini berharap masyarakat untuk menunda mudik tahun ini.
“Kendala paling besar adalah harapan dan keinginan dari masyarakat ingin mudik saja yang gitu tinggi. Memang dari penelitian Kementerian Perhubungan 24 persen mereka (warga) ingin mudik baik ke Jawa ataupun Sumatera, dari 24 persen itu kurang lebih 1 juta orang. Ini yang perlu kita sampaikan ke masyarakat tahun ni ditunda dulu agar penyebaran Covid-19 tidak berkembang,” pungkasnya.
sumber http://rri.co.id
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas), Polri Irjen Istiono menjelaskan angka itu diperoleh dari 59 titik penyekatan yang tersebar di Pulau Jawa dan Lampung.
“Ya catatan kita dari hari ke hari, dari Lampung sampai Jawa ini kemarin pada 59 titik penyekatan kita sudah putar balikan 5.041 kendaraan baik bus, kendaraan pribadi, travel, sewa maupun roda dua. Hari kedua sekitar 3.332 yang kita putar balikan. Artinya angkanya semakin menurun makin bagus. Saya respect,” jelasnya saat meninjau Pelabuhan Merak, Banten, seperti tercantum dalam laman Divhumas Polri, Senin (27/4/2020).
Istiono menjelaskan, kendala berarti yang dialami anggotanya di lapangan adalah masih nekatnya masyarakat untuk mudik. Padahal kebijakan pemerintah melarang mudik bertujuan menekan angka penularan Covid-19.
“Karena di indoensia 34 provinsi sudah masuk zona merah. Oleh karena itu pencegahan untuk orang nggak mudik sangat kita harapkan dari masyarakat itu sendiri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Istiono bicara soal data Kementerian Perhubungan yang menyebutkan masih ada 24 persen masyarakat yang berniat untuk mudik. Oleh karena itu, Jenderal bintang dua ini berharap masyarakat untuk menunda mudik tahun ini.
“Kendala paling besar adalah harapan dan keinginan dari masyarakat ingin mudik saja yang gitu tinggi. Memang dari penelitian Kementerian Perhubungan 24 persen mereka (warga) ingin mudik baik ke Jawa ataupun Sumatera, dari 24 persen itu kurang lebih 1 juta orang. Ini yang perlu kita sampaikan ke masyarakat tahun ni ditunda dulu agar penyebaran Covid-19 tidak berkembang,” pungkasnya.
sumber http://rri.co.id