Ini Gejala Virus Corona Hari ke Hari, Dari Demam Sampai Sesak
KBRN, Jakarta : Hari ke hari
jumlah pasien corona semakin bertambah, tercatat pada Rabu (1/4/2020)
sudah ada 1.677 kasus terkonfirmasi diantaranya 157 meninggal dunia dan
sembuh sebanyak 103 orang.
Jangan panik, deteksi gejala-gejala corona bisa kamu rasakan sendiri lho. Dikutip dari berbagai sumber, RRI.co.id mencoba merangkum gejala corona dari hari ke hari, berikut gejalanya:
Hari pertama: Demam
Setelah masa inkubasi selama 14 hari, gejala tidak langsung nampak, namun sebagian penelitian menyebut bahwa gejala hari pertama pasti akan disertai dengan demam. Selain itu, pasien juga akan mengalami batuk kering dan nyeri otot.
Hari kelima: Sesak Napas
Pada hari kelima gejala kian berkembang. timbul rasa sesak napas bahkan rasa lelah semakin dirasakan bagi si penderita.
Hari ketujuh: Pasien Dibawa ke RS
Menurut penelitian Universitas Wuhan, pada hari ketujuh pasien pada umumnya sudah dibawa kerumah sakit. Namun, ada juga yang mengalami perkembangan beberapa gejala.
Hari kedelapan: Alami ARDS
Pada fase ini, pasien dengan kasus yang parah menurut CDC China sebesar 15 persen akan mengalami gejala virus Corona berupa gangguan pernapasan akut (Acute Respiratory Distress Syndrome atau ARDS), penyakit yang terjadi ketika cairan terkumpul di paru-paru. ARDS sendiri dinilai dapat berakibat fatal.
Hari kesepuluh: Masuk Ruang ICU
Jika kondisi pasien tidak segera pulih, maka kemungkinan besar mereka harus masuk ke ruangan ICU untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
Namun jangan khawatir, jika kondisi berangsur membaik, maka pasien hanya perlu mengembalikan kekuatan sistem imunnya agar virus semakin melemah.
Menurut penelitian yang sama ketika memasuki tahap ini, pasien akan merasakan gejala berupa sakit di bagian perut dan hilangnya nafsu makan. Ini semua diakibatkan oleh komplikasi yang terjadi.
Hari ketujuhbelas: Akhir Fase
Pada akhir fase, terdapat dua golongan pasien di tahap ini, yaitu ada yang kondisinya membaik dan yang tidak kunjung membaik. Pasien yang sudah membaik tentunya bisa pulang dari rumah sakit. Namun dua persen yang tidak pulih akan menghadapi risiko kematian.
sumber http://rri.co.id
Jangan panik, deteksi gejala-gejala corona bisa kamu rasakan sendiri lho. Dikutip dari berbagai sumber, RRI.co.id mencoba merangkum gejala corona dari hari ke hari, berikut gejalanya:
Hari pertama: Demam
Setelah masa inkubasi selama 14 hari, gejala tidak langsung nampak, namun sebagian penelitian menyebut bahwa gejala hari pertama pasti akan disertai dengan demam. Selain itu, pasien juga akan mengalami batuk kering dan nyeri otot.
Hari kelima: Sesak Napas
Pada hari kelima gejala kian berkembang. timbul rasa sesak napas bahkan rasa lelah semakin dirasakan bagi si penderita.
Hari ketujuh: Pasien Dibawa ke RS
Menurut penelitian Universitas Wuhan, pada hari ketujuh pasien pada umumnya sudah dibawa kerumah sakit. Namun, ada juga yang mengalami perkembangan beberapa gejala.
Hari kedelapan: Alami ARDS
Pada fase ini, pasien dengan kasus yang parah menurut CDC China sebesar 15 persen akan mengalami gejala virus Corona berupa gangguan pernapasan akut (Acute Respiratory Distress Syndrome atau ARDS), penyakit yang terjadi ketika cairan terkumpul di paru-paru. ARDS sendiri dinilai dapat berakibat fatal.
Hari kesepuluh: Masuk Ruang ICU
Jika kondisi pasien tidak segera pulih, maka kemungkinan besar mereka harus masuk ke ruangan ICU untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
Namun jangan khawatir, jika kondisi berangsur membaik, maka pasien hanya perlu mengembalikan kekuatan sistem imunnya agar virus semakin melemah.
Menurut penelitian yang sama ketika memasuki tahap ini, pasien akan merasakan gejala berupa sakit di bagian perut dan hilangnya nafsu makan. Ini semua diakibatkan oleh komplikasi yang terjadi.
Hari ketujuhbelas: Akhir Fase
Pada akhir fase, terdapat dua golongan pasien di tahap ini, yaitu ada yang kondisinya membaik dan yang tidak kunjung membaik. Pasien yang sudah membaik tentunya bisa pulang dari rumah sakit. Namun dua persen yang tidak pulih akan menghadapi risiko kematian.
sumber http://rri.co.id