KUASAI SITUASI DENGAN KELOLA EMOSI
Situasi diluar terasa begitu mencekam sejak adanya corona yang melanda dunia. Terlebih semua dapat menjadi media penularan dari virus tersebut. Rasa was-was dan panik sering kali menghantui diri sehingga situasi yang ada terasa begitu tidak kondusif adanya. Jika hal tersebut terjadi maka emosilah yang berbicara disini. Logika sudah tidak bisa berfungsi dengan normal karena senantiasa dilingkupi kekahwatiran yang dimunculkan oleh perasaan.
Kondisi diatas harusnya mampu kita redam jangan sampai kita dikuasai oleh situasi yang ada tetapi sebaliknya kita harus mampu menguasai situasi yang sekarang ini terjadi agar situasi tidak semakin mencekam tetapi sebaliknya menjadi semakin adem. Lantas bagaimana cara kita mampu untuk mengendalikan situasi yang ada ditengah-tengah badai pendemi yang kita sendiri tidak tahu kapan berakhirnya?.
Jawaban dari pertanyaan diatas adalah dengan kelola emosi. Ingat emosi memberikan efek yang dasyat terhadap perilaku kita, baik itu emosi positif maupun negative. Emosi positif akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku sebaliknya emosi yang negative juga akan memberi pengaruh yang negative pula pada perilaku. Sekarang tugas kita adalah senantiasa menghadirkan emosi positif ditengah-tengah situasi yang mungkin kurang kondusif agar kita tetap mampu menjadi pribadi yang produktif.
Sebelum membahas cara mengelola emosi sebelumnya kita bahas terlebih dahulu tentang emosi itu sendiri. Emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi.
Sudah lama diketahui bahwa emosi merupakan salah satu aspek berpengaruh besar terhadap sikap manusia. Bersama dengan dua aspek lainnya, yakni kognitif (daya pikir) dan konatif (psikomotorik), emosi atau yang sering disebut aspek afektif, merupakan penentu sikap, salah satu predisposisi perilaku manusia.
Salah satu definisi akurat tentang pengertian emosi diungkap Prezz (1999) seorang EQ organizational consultant dan pengajar senior di Potchefstroom University, Afrika Selatan, secara tegas mengatakan emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi. Emosi adalah hasil reaksi kognitif terhadap situasi spesifik.
Emosilah yang seringkali menghambat orang tidak melakukan perubahan. Ada perasaan takut dengan yang akan terjadi, ada rasa cemas, ada rasa khwatir, ada pula rasa marah karena adanya perubahan dari kondisi yang ada. Disinilah peran kita utuk senantiasa kelola emosi agar dapat menguasai situasi yang ada serta tidak mudah terbawa arus yang membuat diri semakin terjerumus
Beberapa cara untuk mengelola emosi yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Senantiasa mengingat hal yang indah atau baik
2. Buang semua kenangan-kenangan buruk
3. Pancarkan emosi positif
4. Senantiasa belajar berlapang dada
5. Selalu mengingat betapa besarnya nikmat Sang Pemberi Nimat
6. Belajar tidak segera meluapkan emosi buruk
7. Selalu ambil hikmah disetiap musibah
Beberapa cara diatas dapat kita lakukan agar kita tak mudah terbawa situasi yang ada sebaliknya kita mampu menguasai diri menghadapi situasi yang sedang terjadi. Ingat kembali tak perlu kedepankan emosi tapi lebih kedepankan naluri agar stes tidak melanda diri.
OLEH Nur Chasanah, S.PSi