Pemudik Disiapkan Tempat Karantina Angker
Pemerintah Kota Madiun menyiapkan tempat ‘angker’ untuk karantina
pemudik. Semula, tempat karantina dipusatkan di Wisma Haji, Gedung
Diklat, dan Guest House di Jalan Panglima Sudirman. Terbaru, yakni
tempat karantina "angker", pemudik akan diarahkan ke Stadion Wilis dan
tempat penampungan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Jalan Srindit
Kota Madiun.Walikota Madiun, Maidi mengatakan, dua tempat karantina
tersebut dianggap lebih pantas diperuntukkan bagi pelanggar yang nekat
mudik di tengah pandemi Covid-19. Ketegasan itu dilakukan semata untuk
mengantisipasi penyebaran virus corona. Maidi menyebut, dua lokasi itu
sengaja dipilih karena lokasinya jauh dari jangkauan masyarakat.
“Tempatnya orang melanggar ya seperti itu. Saya masukkan ke dalam ruang ganti dan tempat istirahatnya para atlet di kompleks Stadion Wilis. Kita taruh disitu, kita isolasi, kita kunci selama 14 hari nggak boleh keluar. Cuma, laki-laki dan perempuan tetap kita bedakan ruangannya, kamar mandi juga ada,” ungkap Maidi, Senin (27/4/2020).
“Nanti mungkin kita kirim atau dia masak sendiri, kalau dia melanggar ya seperti itu konsekuensinya. Jadi, Madiun Kota tertutup. Disini itu ya angker, bahaya nggak ada orang sama sekali,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Madiun, dr. Agung Sulistya Wardani mengungkapkan, selain di kompleks Stadion Wilis, tempat karantina juga disiapkan di shelter Loka Bina Karya, Jalan Srindit Kota Madiun. Sehingga, bagi warga yang nekat mudik ke Kota Madiun, mereka akan ditempatkan berdampingan dengan ODGJ yang sedang menjalani pembinaan.
Sedangkan tempat karantina yang disiapkan di Wisma Haji Kota Madiun, sejauh ini telah ditempati sebagai ruang penginapan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Kota Madiun.
“Ternyata disana (Wisma Haji) ada tenaga kesehatan yang menempati jika kondisinya tidak memungkinkan dia untuk pulang. Sehingga bagi pemudik yang melanggar aturan ya bakal ditempatkan di Stadion Wilis dan Loka Bina Karya Jalan Srindit,” katanya.
Seperti diketahui, tempat karantina di kompleks Stadion Wilis Kota Madiun yang disiapkan berkapasitas 200 orang. Sedangkan fasilitas yang disediakan yakni kamar mandi, velbed atau tempat tidur lipat serta bahan makanan pokok. Karenanya masyarakat diimbau untuk tidak mudik ke Kota Madiun jika tidak ingin dikarantina.
sumber http://rri.co.id
“Tempatnya orang melanggar ya seperti itu. Saya masukkan ke dalam ruang ganti dan tempat istirahatnya para atlet di kompleks Stadion Wilis. Kita taruh disitu, kita isolasi, kita kunci selama 14 hari nggak boleh keluar. Cuma, laki-laki dan perempuan tetap kita bedakan ruangannya, kamar mandi juga ada,” ungkap Maidi, Senin (27/4/2020).
“Nanti mungkin kita kirim atau dia masak sendiri, kalau dia melanggar ya seperti itu konsekuensinya. Jadi, Madiun Kota tertutup. Disini itu ya angker, bahaya nggak ada orang sama sekali,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Madiun, dr. Agung Sulistya Wardani mengungkapkan, selain di kompleks Stadion Wilis, tempat karantina juga disiapkan di shelter Loka Bina Karya, Jalan Srindit Kota Madiun. Sehingga, bagi warga yang nekat mudik ke Kota Madiun, mereka akan ditempatkan berdampingan dengan ODGJ yang sedang menjalani pembinaan.
Sedangkan tempat karantina yang disiapkan di Wisma Haji Kota Madiun, sejauh ini telah ditempati sebagai ruang penginapan bagi tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD Kota Madiun.
“Ternyata disana (Wisma Haji) ada tenaga kesehatan yang menempati jika kondisinya tidak memungkinkan dia untuk pulang. Sehingga bagi pemudik yang melanggar aturan ya bakal ditempatkan di Stadion Wilis dan Loka Bina Karya Jalan Srindit,” katanya.
Seperti diketahui, tempat karantina di kompleks Stadion Wilis Kota Madiun yang disiapkan berkapasitas 200 orang. Sedangkan fasilitas yang disediakan yakni kamar mandi, velbed atau tempat tidur lipat serta bahan makanan pokok. Karenanya masyarakat diimbau untuk tidak mudik ke Kota Madiun jika tidak ingin dikarantina.
sumber http://rri.co.id