Highlight

Penghentian Seluruh Moda Transportasi Keluar Masuk Jakarta

di awal Ramadhan 1441 Hijriah, lengkap sudah berbagai instrument pengaturan larangan mudik Lebaran tahun 2020. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dalam konferensi pers di Jakarta kemarin menyebut keterangan waktu berlakunya penghentian moda transportasi tersebut.

Kendaraan bermotor dilarang beroperasi hingga 31 Mei, lalu transportasi laut hingga 8 Juni, dan kereta api hingga 15 Juni. Sedangkan transportasi udara 1 Juni. Kata Adita, hal ini dapat diperpanjang dengan menyesuaikan pandemi COVID-19 di Indonesia. Artinya, berhentilah sudan semua pergerakan manusia di tanah air mulai hari ini.  Mudik benar-benar tidak ada. Bagi moda transportasi publik, sudah tidak ada celah lagi bagi lalu lalangnya di darat, laut, dan angkasa. Sedangkan jalur transportasi publik, masih perlu dicermati lanjut, karena Polisi batal menerapkan larangan melintasi Jalan Tol. Polisi menyebut, bukan larangan, tapi mengarahkan pengendara kendaraan.

Kini semua orang atau setidaknya sebagian besar orang, hanya akan bergerak di dalam rumah dan paling jauh hanya berputar-putar di dalam kotanya. Tidak dapat bergerak menggunakan transportasi publik. Dalam perspektif penanganan pandemic virus corona, kebijakan ini harus seratus persen diapresiasi. Dampaknya pasti serius dan besar. Bukan saja orang tidak akan bisa mudik, juga tidak bisa ziaran ke makam leluhur, tidak akan bertemu orang tua, kerabat  sanak famili, dan tidak akan bisa berhalal bi halal di kampung halaman. Semua tetap di rumah masing-masing. Bila memiliki smartphone dan jaringan internet bagus, dapat video call, atau setidaknya by phone. Namun dampak bisnis dan nasib pekerja juga layak dicermati. Berapa ribu orang terdampak dirumahkan, tidak bekerja lagi dan tidak berpenghasilan, terlebih yang statusnya pekerja harian lepas. Ini adalah kondisi berat, namun coba dimaklumi.

Hingga kini tidak ada satupun obat untuk mematikan virus corona, sehingga tidak ada pilihan lain, adalah menghentikan penyebaran virus corona melalui jaga jarak dan tidak ada mobilitas penduduk, apalagi masuk dan keluar zona merah. Ini pilihan pasti sulit, tapi kita semua harus mematuhinya. Ini bukan soal siapa untung dan siapa dirugikan. Semua rugi, dan ini untuk kemaslahatan umat. Selamat menjalankan Ibadah Puasa di rumah masing-masing.
sumber rri.co.id