Perlunya Kejujuran Masyarakat Pada Tim Medis Saat Wabah Corona
Banyak masyarakat yang tidak bisa jujur atau berterus terang tentang riwayat perjalanannya kepada tim medis, hal itu menyebabkan ada beberapa dari tim medis yang akhirnya diperiksa kesehatannya karena berkontak langsung dengan pasien positif covid-19.
Dokter Tirta Mandira Hudhi menyatakan, bahwa hampir semua masyarakat masih tidak mau jujur mengenai riwayat perjalanannya maupun riwayat kontak langsung dengan pasien positif covid-19, alasannya karena tidak mau dikarantina dan takut mati.
"Seharusnya pasien lebih mengerti, disini kami bukan mau menganggu privasi kalian, kejujuran dari pasien itu akan sangat membantu kami sebagai tim medis untuk menyelamatkan banyak nyawa masyarakat dengan sebaik mungkin," kata Tirta kepada RRI, Senin (13/04/2020).
Tirta mengungkapkan bahwa sebenarnya covid-19 ini gejalanya ada 5 macamnya yakni berawal dari demam, seksak nafas yang diikuti dengan batuk kering, lalu adanya riwayat kontak langsung dengan pasien positif covid-19 sebelumnya, dan nantinya akan timbul gejala-gejala lainnya yang mirip dengan gejala flu.
Selain itu ia juga menjelaskan bahwa ada 3 hal mengapa masyarakat itu tidak bisa jujur mengenai riwayatnya. Pertama, adanya stigma negatif yang diluncurkan masyarakat di lingkungannya, yaitu salah satunya menganggap bahwa orang yang positif covid-19 itu sebagai aib di lingkungannya. Kedua, mereka takut jika positif akan di karantina, karena beranggapan bahwa karantina itu akan dikurung terus menerus.
"Jadi sebenarnya karantina itu tidak diapa-apain, tidak di borgol, tidak diikat hanya saja nantinya kita akan berikan perawatan yang ekstra tanpa dikunjungi, tujuannya agar perawatan kami selama 14 hari terhadap pasien itu bisa lebih efektif dan sembuh," jelas Tirta.
Sementara hal yang ketiga, yakni masyarakat percaya dengan pemberitaan yang cenderung negatif dan bisa membuat sebagian orang panik akan informasi yang didapatkan. Namun ketiga hal itu sebenarnya bisa diatasi ketika semua masyarakat diberikan edukasi penting tentang hal ini.
"Jadi sekali lagi jangan anggap pasien yang ODP atau PDP covid-19 ini sebagai aib, malah seharusnya kita berikan edukasi ini secara pelan-pelan kepada masyarakat di lingkungan sekitar, sehingga kejujuran masyarakat akan meningkat karena kejujuran masyarakatlah yang sangat diperlukan saat ini," jelasnya kembali.
SUMBER http://rri.co.id