Waspada, Bantuan Asing Jangan Jerat Indonesia
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil
Haroen mengingatkan, bantuan atau bahkan utang dari luar negeri terkait
penanganan Covid-19 jangan sampai "menjerat" dan merugikan ekonomi
Indonesia dalam jangka panjang.
Hal itu dia ungkapkan pasca kerja sama antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pria yang akrab disapa Gus Nabil ini mengaku menyambut baik langkah Jokowi yang meminta bantuan ventilator ke Trump. Dia juga mengapresiasi Trump yang langsung mengamini permintaan Jokowi.
"Terkait bantuan ventilator dari Pemerintah AS untuk Indonesia, itu merupakan inisiasi bagus kerjasama dua negara," katanya, Minggu (26/4/2020).
Sebab menurut Gus Nabil, hampir semua negara yang sedang berjibaku dalam penanganan Covid-19 membutuhkan ventilator. Pemerintah AS juga telah memberikan bantuan ke beberapa negara Amerika latin seperti Ekuador, ElSavador, dan Honduras.
Terlepas dari itu, Gus Nabil mengakui bahwa hingga saat ini pemerintah memang belum menjelaskan tentang ada atau tidaknya pinjaman, atau kesepakatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan AS dibalik bantuan itu. Pemerintah juga belum menjelaskan tentang ada atau tidaknya utang Indonesia ke negara-negara lain khusus untuk menangani Covid-19.
Kalaupun ada, menurut dia, kebijakan pemerintah Jokowi harus dibaca sebagai skala prioritas untuk penanganan Covid-19. Namun yang pasti diingatkannya, jikapun pemerintah meminjam dana dari luar negeri, maka utang tersebut jangan sampai merugikan ekonomi bangsa.
"Jikalau ada pinjaman dana pemerintah Indonesia ke pihak manapun, jangan sampai merugikan warga negeri ini dalam jangka panjang," tekannya.
"Jangan sampai menjerat Indonesia," pungkas Banteng Senayan ini.
sumber http://rri.co.id
Hal itu dia ungkapkan pasca kerja sama antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pria yang akrab disapa Gus Nabil ini mengaku menyambut baik langkah Jokowi yang meminta bantuan ventilator ke Trump. Dia juga mengapresiasi Trump yang langsung mengamini permintaan Jokowi.
"Terkait bantuan ventilator dari Pemerintah AS untuk Indonesia, itu merupakan inisiasi bagus kerjasama dua negara," katanya, Minggu (26/4/2020).
Sebab menurut Gus Nabil, hampir semua negara yang sedang berjibaku dalam penanganan Covid-19 membutuhkan ventilator. Pemerintah AS juga telah memberikan bantuan ke beberapa negara Amerika latin seperti Ekuador, ElSavador, dan Honduras.
Terlepas dari itu, Gus Nabil mengakui bahwa hingga saat ini pemerintah memang belum menjelaskan tentang ada atau tidaknya pinjaman, atau kesepakatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan AS dibalik bantuan itu. Pemerintah juga belum menjelaskan tentang ada atau tidaknya utang Indonesia ke negara-negara lain khusus untuk menangani Covid-19.
Kalaupun ada, menurut dia, kebijakan pemerintah Jokowi harus dibaca sebagai skala prioritas untuk penanganan Covid-19. Namun yang pasti diingatkannya, jikapun pemerintah meminjam dana dari luar negeri, maka utang tersebut jangan sampai merugikan ekonomi bangsa.
"Jikalau ada pinjaman dana pemerintah Indonesia ke pihak manapun, jangan sampai merugikan warga negeri ini dalam jangka panjang," tekannya.
"Jangan sampai menjerat Indonesia," pungkas Banteng Senayan ini.
sumber http://rri.co.id