Banjir Terjang Bireun, Jalan dan Jembatan Amblas
Bencana banjir yang melanda Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh
menyebabkan kerusakan jalan dan jembatan. Dilaporkan dalam peristiwa ini
jalan dan jembatan amblas diterjang banjir serta merendam lahan
pertanian milik warga.
Petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Haslinda Juwita mengatakan, berdasarkan informasi yang di-update pada Minggu (3/5/2020) malam, banjir yang merendam tujuh desa di empat kecamatan itu dilaporkan sudah surut.
"Banjir sudah surut dan dalam tahap pembersihan," kata Haslinda.
Berdasarkan pendataan petugas di lapangan, dampak banjir menyebabkan longsor badan jalan dan jembatan di Desa Pinto Rimba, Kecamatan Peudada.
"Terjadi kerusakan jembatan, jalan serta gorong-gorong dengan luas jalan 3,5 meter longsor pinggir jembatan gorong-gorong kiri, 1,8 meter, kanan 1 meter, kedalaman gorong-gorong 8 meter," ujarnya.
Kemudian, sebut Haslinda, seluas 2,8 hektar lahan pertanian di Desa Tanjung Selamat juga terendam dan dipastikan gagal panen. Sementara di Desa Geulanggang Gampong sepanjang 50 meter badan jalan amblas.
Seperti diberitakan, banjir setinggi 30-70 centimeter merendam pemukiman penduduk di empat Kecamatan di Kabupaten Bireun sejak Sabtu (2/5/2020). Banjir disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Bireuen. Selain banjir, musibah angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang juga melanda wilayah ini.
BPBD Bireuen masih melakukan pendataan jumlah korban jiwa yang terdampak dan kerugian materil yang ditimbulkan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah bencana ini.
sumber rri.co.id
Petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Haslinda Juwita mengatakan, berdasarkan informasi yang di-update pada Minggu (3/5/2020) malam, banjir yang merendam tujuh desa di empat kecamatan itu dilaporkan sudah surut.
"Banjir sudah surut dan dalam tahap pembersihan," kata Haslinda.
Berdasarkan pendataan petugas di lapangan, dampak banjir menyebabkan longsor badan jalan dan jembatan di Desa Pinto Rimba, Kecamatan Peudada.
"Terjadi kerusakan jembatan, jalan serta gorong-gorong dengan luas jalan 3,5 meter longsor pinggir jembatan gorong-gorong kiri, 1,8 meter, kanan 1 meter, kedalaman gorong-gorong 8 meter," ujarnya.
Kemudian, sebut Haslinda, seluas 2,8 hektar lahan pertanian di Desa Tanjung Selamat juga terendam dan dipastikan gagal panen. Sementara di Desa Geulanggang Gampong sepanjang 50 meter badan jalan amblas.
Seperti diberitakan, banjir setinggi 30-70 centimeter merendam pemukiman penduduk di empat Kecamatan di Kabupaten Bireun sejak Sabtu (2/5/2020). Banjir disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Bireuen. Selain banjir, musibah angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang juga melanda wilayah ini.
BPBD Bireuen masih melakukan pendataan jumlah korban jiwa yang terdampak dan kerugian materil yang ditimbulkan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah bencana ini.
sumber rri.co.id