BPPT Kembangkan AI untuk Deteksi Dini COVID-19
Di tengah pandemi COVID-19, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) menunjukkan peran penting penguasaan teknologi, melalui sinergi
kelembagaan Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan
COVID-19 #TFRIC-19.
Saat ini TFRIC-19 telah melakukan akselerasi, dalam mengembangkan (5) lima produk utama yang tertuang dalam rencana aksi cepat. Salah satunya dari adalah sistem informasi dan aplikasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
"Melalui tim Artificial Intelligence, berdasarkan data X-Ray dan CT-Scan dari pasien yang positif dan negatif COVID-19, telah dibangun model AI," ungkap Kepala BPPT Hammam Riza dalam jumpa pers di Graha BNPB, Minggu (3/5/2020).
Selanjutnya model ini dapat digunakan untuk membantu mendeteksi dini pasien dengan validasi dari radiolog dan dokter guna menjadi landasan penegakan diagnosis COVID-19 dan sistem pengambilan keputusan oleh pejabat yang berwenang.
Perangkat lunak berbasis AI yang dikembangkan saat ini merupakan Versi 0.5. Pada versi ini model AI dengan machine learning dibangun berdasarkan dataset CT-scan dari luar negeri, diantaranya dari IEEE, Cornell University, dan Itali.
"Dalam waktu dekat data yg digunakan juga meliputi data pasien COVID-19 di Indonesia. Kami sudah meminta kepada Rumah Sakit di seluruh Indonesia untuk dataset ini," tutup Hammam.
sumber rri.co.id
Saat ini TFRIC-19 telah melakukan akselerasi, dalam mengembangkan (5) lima produk utama yang tertuang dalam rencana aksi cepat. Salah satunya dari adalah sistem informasi dan aplikasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
"Melalui tim Artificial Intelligence, berdasarkan data X-Ray dan CT-Scan dari pasien yang positif dan negatif COVID-19, telah dibangun model AI," ungkap Kepala BPPT Hammam Riza dalam jumpa pers di Graha BNPB, Minggu (3/5/2020).
Selanjutnya model ini dapat digunakan untuk membantu mendeteksi dini pasien dengan validasi dari radiolog dan dokter guna menjadi landasan penegakan diagnosis COVID-19 dan sistem pengambilan keputusan oleh pejabat yang berwenang.
Perangkat lunak berbasis AI yang dikembangkan saat ini merupakan Versi 0.5. Pada versi ini model AI dengan machine learning dibangun berdasarkan dataset CT-scan dari luar negeri, diantaranya dari IEEE, Cornell University, dan Itali.
"Dalam waktu dekat data yg digunakan juga meliputi data pasien COVID-19 di Indonesia. Kami sudah meminta kepada Rumah Sakit di seluruh Indonesia untuk dataset ini," tutup Hammam.
sumber rri.co.id