Fakir Miskin Diminta Jadi Prioritas Zakat
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah meminta fakir miskin menjadi prioritas penerima bantuan. Selain itu kepada masyarakat untuk membayarkan zakat, infak dan sodaqoh kepada lembaga resmi agar penyalurannya dapat terintegrasi.
“Kami
minta Baznas Kabupaten Kota untuk asnaf fakir miskin menjadi prioritas
penyaluran zakat. Sedangkan untuk program lain seperti penyaluran zakat
produktif, sabillillah dihentikan dahulu,” kata Sekretaris Baznas Jawa
Tengah Ahyani kepada RRI, Minggu (17/5/2020).
Dikemukakan,
ditengah pandemi corona bantuan kemanusian sebaiknya menjadi prioritas
penyaluran zakat. Adapun pembayarannya, dilakukan ke Unit Pengumpul
Zakat (UPZ) setempat agar dapat tersalurkan ke penerima terdekat.
“Salurkan
zakat melalui UPZ terdepat yang telah mendapat rekomendasi dari Baznas,
namun jika disalurkan melalui lembaga zakat, salurkanlah melalui
lembaga yang telah terdaftar,” pintanya.
Menurutnya,
penyaluran zakat melalui lembaga resmi pendistribusiannya akan dapat
merata, terencana dan terintegrasi dengan bantuan lainnya. Selain itu
dapat menjembatani antara pemberi dan penerima zakat.
“Kadang
penerima zakat merasa malu jika bertemu langsung dengan pemberi, maka
amil dapat menjadi media penyambung antara muzaki dengan mustahik,”
terangnya.
Lebih lanjut Ahyani
mengatakan, ditengah pandemi Baznas Jawa Tengah telah menyalurkan
sekitar 6.000 paket sembako kepada beberapa kelompok masyarakat.
Targetnya, sebelum Idul Fitri 1441 8.500 paket sembako telah tersalurkan
untuk membantu perekonomian masyarakat terdampak Covid -19.
“Kami salurkan paket sembako melalui masjid-masjid dan kelompok masyarakat, agar bantuan dapat tepat sasaran,” imbuhnya.