Harga Minyak Dunia Turun karena Pasokan Berlebih
Harga minyak dunia turun. Hal itu sejalan dengan permintaan terhadap
minyak dunia yang juga turun. Turunnya permintaan terhadap minyak akibat
dari aktivitas masyarakat dunia yang kian terbatas, Dimana saat ini
banyak negara yang melakukan penguncian (Lockdown) dengan tujuan untuk
menghambat atau mengurangi intensitas penyebaran wabah Covid-19.
Mengawali pekan ini, harga minyak mentah kembali melemah. Koreksi harga terjadi karena terjadinya “banjir pasokan “ minyak yang datang hampir bersamaan. Namun di saru sisi, penurunan permintaan global akibat terdampak Covid-19.
“Harga minyak Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2020 di ICE Futures turun 29 sen atau 0,9 persen menjadi 30,68 Dolar Amerika (USD) per barel. Sementara harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) juga turun 26 sen atau 1,1 persen ke 24,48 USD per barel,” demikian dilansir Reuters, Senin (11/5/2020) hingga pukul 05.15 WIB pagi.
“Perusahaan minyak menghadapi banyak tantangan karena penurunan permintaan yang tiba-tiba," kata Haseeb Ahmed, analis minyak dan gas GlobalData yang dilansir Reuters.
Menurut Haseeb Ahmed, Amerika Utara juga sedang berjuang menghadapi kekurangan kapasitas penyimpanan (minyak). Mungkin hanya masalah waktu, sebelum Amerika Serikat (AS) kehabisan ruang penyimpanan (storage).
Namun, tekanan dari kedua faktor tersebut mulai mengendor setelah sejumlah negara perlahan mulai melakukan pelonggaran kebijakan penguncian
sumber rri.co.id
Mengawali pekan ini, harga minyak mentah kembali melemah. Koreksi harga terjadi karena terjadinya “banjir pasokan “ minyak yang datang hampir bersamaan. Namun di saru sisi, penurunan permintaan global akibat terdampak Covid-19.
“Harga minyak Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2020 di ICE Futures turun 29 sen atau 0,9 persen menjadi 30,68 Dolar Amerika (USD) per barel. Sementara harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) juga turun 26 sen atau 1,1 persen ke 24,48 USD per barel,” demikian dilansir Reuters, Senin (11/5/2020) hingga pukul 05.15 WIB pagi.
“Perusahaan minyak menghadapi banyak tantangan karena penurunan permintaan yang tiba-tiba," kata Haseeb Ahmed, analis minyak dan gas GlobalData yang dilansir Reuters.
Menurut Haseeb Ahmed, Amerika Utara juga sedang berjuang menghadapi kekurangan kapasitas penyimpanan (minyak). Mungkin hanya masalah waktu, sebelum Amerika Serikat (AS) kehabisan ruang penyimpanan (storage).
Namun, tekanan dari kedua faktor tersebut mulai mengendor setelah sejumlah negara perlahan mulai melakukan pelonggaran kebijakan penguncian
sumber rri.co.id