Pandemi Covid-19 Momentum Adaptasi Pendidikan Era 4.0
Dunia pendidikan menjadi salah satu sektor yang turut terdampak oleh
situasi akibat pandemi Covid-19. Mulai pendidikan dasar hingga level
perguruan tinggi dituntut mampu beraptasi dengan sistem pembelajaran
jarak jauh berbasis teknologi internet.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan semasa pandemi Covid-19 bukan hanya metode pembelajaran yang berubah dari tatap muka menjadi jarak jauh, tetapi juga para dosen harus kreatif dalam mengembangkan konten pembelajaran digital.
"Kecanggihan teknologi infokom di era i4.0 seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan akses bagi mahasiswa untuk belajar dari manapun mereka berada. Selain itu, kecanggihan teknologi juga harus dapat meningkatkan mutu pembelajaran," ucapnya saat menjadi narasumber Webinar Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) via video conference dari Jakarta, Kamis (21/05/2020).
Muhadjir mengungkap bahwa untuk menghadapi era i4.0, institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi perlu menekankan life skill. Begitupun PTMA dapat memanfaatkan momentum kebijakan kampus merdeka.
"Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan 174 PT harus juga harus memulai resource sharing, utamanya bahan kuliah dari satu PT ke PT lain," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Ia menyebut adaptasi di era i4.0 pada prinsipnya ialah 75% pekerjaan nantinya akan melibatkan kemampuan sains, teknologi, dan matematika, internet of things, serta pembelajaran sepanjang hayat.
"Situasi pandemi saat ini mesti kita kita jadikan momentum untuk belajar beradaptasi menghadapi era i4.0. Seperti kita tahu, kondisi sekarang kita sudah mulai terbiasa memanfaatkan teknologi sehingga kualitas manusia Indonesia menjadi semakin meningkat," pungkas Muhadjir.
Pada acara yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah itu, ia pun menjelaskan sebagai Ketua Dewan Pengarah Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19, Menko PMK fokus pada 3 program utama (program Panah Trisula) yakni memastikan kesehatan, pengamanan jaringan sosial, serta penguatan jaringan ekonomi kecil agar tetap bertahan.
kominfo.go.id
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan semasa pandemi Covid-19 bukan hanya metode pembelajaran yang berubah dari tatap muka menjadi jarak jauh, tetapi juga para dosen harus kreatif dalam mengembangkan konten pembelajaran digital.
"Kecanggihan teknologi infokom di era i4.0 seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan akses bagi mahasiswa untuk belajar dari manapun mereka berada. Selain itu, kecanggihan teknologi juga harus dapat meningkatkan mutu pembelajaran," ucapnya saat menjadi narasumber Webinar Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) via video conference dari Jakarta, Kamis (21/05/2020).
Muhadjir mengungkap bahwa untuk menghadapi era i4.0, institusi pendidikan khususnya perguruan tinggi perlu menekankan life skill. Begitupun PTMA dapat memanfaatkan momentum kebijakan kampus merdeka.
"Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan 174 PT harus juga harus memulai resource sharing, utamanya bahan kuliah dari satu PT ke PT lain," tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Ia menyebut adaptasi di era i4.0 pada prinsipnya ialah 75% pekerjaan nantinya akan melibatkan kemampuan sains, teknologi, dan matematika, internet of things, serta pembelajaran sepanjang hayat.
"Situasi pandemi saat ini mesti kita kita jadikan momentum untuk belajar beradaptasi menghadapi era i4.0. Seperti kita tahu, kondisi sekarang kita sudah mulai terbiasa memanfaatkan teknologi sehingga kualitas manusia Indonesia menjadi semakin meningkat," pungkas Muhadjir.
Pada acara yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah itu, ia pun menjelaskan sebagai Ketua Dewan Pengarah Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19, Menko PMK fokus pada 3 program utama (program Panah Trisula) yakni memastikan kesehatan, pengamanan jaringan sosial, serta penguatan jaringan ekonomi kecil agar tetap bertahan.
kominfo.go.id