Highlight

Pemudik Coba Menyogok Rp1 Juta Per Kendaraan


Para pemudik dari arah barat terus berupaya masuk ke wilayah Jawa Timur dengan berbagai cara, dari halus hingga berusaha menyogok petugas.
Banyak kendaraan yang mencoba menerobos hingga berulang kali meski akhirnya gagal dihalau petugas. Seperti yang nampak di Pos Pemeriksaan Terpadu, Mantingan-Ngawi, Senin (18/5/2020).
Salah satu petugas di pos pemeriksaan dari BPBD Ngawi, Arief Mustofa mengaku sempat beberapa kali dipaksa sebagian pemudik untuk menerima uang agar meloloskan mereka di check point.
“Itu intinya mereka ingin bisa ke kampung halaman. Ada yang berusaha memberi uang agar diloloskan dan diselipkan dibawah KTP saat diperiksa,” tutur Arief.
Pos Pemeriksaan Terpadu, Mantingan-Ngawi (Yusron Al-Fatah/RRI)
Tak tanggung-tanggung delapan rombongan beriringan tujuan sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur menawarkan uang hingga satu juta rupiah per kendaraan.
Kepala Shift Pos Pantau, Iptu Slamet membenarkan adanya hal itu. Namun pihaknya berkomitmen bahwa ia dan timnya tetap akan melakukan pemeriksaan sesuai protokol.
"Ada yang merengek-rengek, alasan orang tua sakit, sambil menyerahkan KTP melobi petugas dan sebagainya,” terang Iptu Slamet, Senin (18/5/2020).
Selain itu Slamet menambahkan pihak petugas juga terus mewaspadai masih banyaknya joki yang memanfaatkan keadaan tersebut.
“untuk para Joki juga terus kita pantau,” pungkasnya.
BACA JUGA: Coba Mengelabui, Wanita Merengek Mudik Gigit Jari
Sebelum ini, Ika (21) pemudik yang mengaku berangkat dari Yogyakarta dengan tujuan Lumajang, Jawa Timur, terpaksa dihalau petugas saat melewati Check Point di Pos Pemeriksaan Terpadu Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, Senin (18/5/2020).
Ika nampak mendesak dan merengek kepada para petugas agar diloloskan meski tak memenuhi persyaratan. Alasan dia, bekal yang dibawa pas-pasan dan membawa anak kecil.
Ika mengatakan tak sanggup lagi jika harus putar balik karena uangnya telah ia belikan bahan bakar kendaraan. Ia merasa jengkel karena sudah putar balik saat di Jalan tol sebelum akhirnya kembali dihadang petugas di jalur arteri.
Kepada petugas ia mengaku sudah tidak memiliki pekerjaan lagi di Yogyakarta dan harus kembali ke kampung halaman.
“Saya sudah tidak ada pekerjaan lagi di Yogya, tolonglah ini saya mau pulang ke Lumajang, uang saya sudah habis menipis saya belikan bahan bakar, ini saya juga bawa anak kecil. Suami saya juga Cuma ngojek online. Kalau balik lagi nanti mau makan apa," ujar Ika.