Highlight

Perantau Jateng di Jakarta Dapat Bantuan Pemprov

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan mengirimkan sejumlah bantuan kepada perantau asal Jateng yang berada di Jakarta.
Hal ini dilakukan lantaran belum adanya bantuan dari Pemprov DKI Jakarta.
"Ini sekarang kami sedang menyiapkan dengan PT POS. Mudah-mudahan tidak lama segera kelar. Tinggal hitungan teknis dan pembiayaannya (biaya pengiriman)," kata Ganjar dalam keterangannya, Minggu (10/5/2020). 
Ganjar menyebut, anggaran untuk bantuan warga Jateng yang tak bisa pulang ke kampung halaman telah disiapkan. Mereka tersebar di wilayah Jakarta dan Bodetabek. Menurutnya, mekanisme penyaluran juga sudah dibicarakan dan berharap bantuan tersebut bisa segera dikirimkan. 
"Saya minta cepat, mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dikirim ke sana," jelasnya. 
Pemprov Jateng akan memberikan bantuan berupa paket sembako. Kurang lebih terdapat 60 ribu warga Jateng yang sudah terdaftar. Ganjar mengatakan, dari jumlah tersebut sebanyak 26 ribu sudah diverifikasi. 
"Hasil verifikasi kami terakhir sekitar 26.000 dari sekitar 60.000 lebih data yang masuk ke kami. Namun kami minta ini tidak ditutup dulu datanya karena masih banyak yang ingin menyumbang," ujarnya. 
Ganjar juga menuturkan jika bantuan ini bukan hanya berasal dari Pemprov Jateng saja, melainkan juga beberapa instansi dan komunitas maupun lembaga. Ia juga mengaku mendapat laporan dari Bupati Kebumen, mengenai adanya salah satu desa bernama Winong yang turut mengirim bantuan ke Jakarta. 
"Bupati Batang juga menyampaikan sudah mengirim, lalu ada alumni SMAN 1 Tegal yang mengirimkan bantuan serupa. Memang ini sporadis, maka kami minta dijadikan satu agar bisa tepat sasaran," ucapnya. 
Ganjar juga meminta semua pihak yang ingin membantu untuk berkordinasi dengan Pemprov Jateng. Ia juga meminta Badan Penghubung Jateng yang berada di Jakarta untuk aktif melalukan komunikasi terkait penyaluran bantuan.
"Kawan-kawan dari Jateng siapa pun yang akan memberikan bantuan, tolong komunikasikan dengan perwakilan kami disana agar diketahui siapa yang sudah dapat siapa yang belum. Ini supaya bisa merata, jangan sampai ada yang dapat dobel sementara lainnya belum dapat," katanya.
sumber rri.co.id