Peringatan Dini Cuaca, Waspada Hujan, Angin, dan Kilat
Beberapa daerah di Indonesia termasuk Jabodetabek diprakirakan
berpotensi hujan lebat, bahkan disertai angin kencang, kilat dan petir,
pada Senin (11/5/2020).
Karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak kemarin hingga Selasa (12/5/2020) besok masih mengeluarkan peringatan dini cuaca.
Dari situs bmkg.go.id, cuaca ekstrim berupa angin kencang dimaksud terjadi karena adanya daerah tekanan rendah yang merupakan bibit siklon tropis 95W yang terpantau di Samudra Pasifik timur Filipina dengan arah pergerakan ke arah Barat-Barat Laut.
Sistem ini memberikan dampak tidak langsung berupa pembentukan daerah konvergensi yang memanjang dari Sulawesi Utara hingga perairan utara Maluku Utara, dan perlambatan kecepatan angin di Papua Barat. Daerah tekanan rendah juga terpantau di perairan utara Aceh yang membentuk konvergensi memanjang dari Acehbagian selatan hingga Selat Malaka bagian utara.
Daerah konvergensi terpantau memanjang dari Jawa Timur hingga Samudra Hindia selatan Jawa Barat. Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Timur.
Wilayah yang diprakirakan berpotensi hujan lebat diantaranya Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua.
Sementara wilayah yang berpotensi hujan yang disertai angin kencang, kilat dan petir diantaranya Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jabodetabek, Jawa Timur, Nusa Tenggara barat, Kalimantan Barat, Kalimantana Utara, dan Kalimantan Timur.
sumber rri.co.id
Karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak kemarin hingga Selasa (12/5/2020) besok masih mengeluarkan peringatan dini cuaca.
Dari situs bmkg.go.id, cuaca ekstrim berupa angin kencang dimaksud terjadi karena adanya daerah tekanan rendah yang merupakan bibit siklon tropis 95W yang terpantau di Samudra Pasifik timur Filipina dengan arah pergerakan ke arah Barat-Barat Laut.
Sistem ini memberikan dampak tidak langsung berupa pembentukan daerah konvergensi yang memanjang dari Sulawesi Utara hingga perairan utara Maluku Utara, dan perlambatan kecepatan angin di Papua Barat. Daerah tekanan rendah juga terpantau di perairan utara Aceh yang membentuk konvergensi memanjang dari Acehbagian selatan hingga Selat Malaka bagian utara.
Daerah konvergensi terpantau memanjang dari Jawa Timur hingga Samudra Hindia selatan Jawa Barat. Labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di wilayah Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Timur.
Wilayah yang diprakirakan berpotensi hujan lebat diantaranya Jambi, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua.
Sementara wilayah yang berpotensi hujan yang disertai angin kencang, kilat dan petir diantaranya Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jabodetabek, Jawa Timur, Nusa Tenggara barat, Kalimantan Barat, Kalimantana Utara, dan Kalimantan Timur.
sumber rri.co.id