2.250 Proposal Inovasi Pelayanan Publik Selesai Dinilai Tim Evaluasi
Sebanyak 2.250 proposal Inovasi pelayanan publik telah dinyatakan lolos seleksi administrasi pada bulan Mei lalu. Selanjutnya, Tim Evaluasi (TE) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 yang terdiri dari 10 orang akademisi, melakukan peer review penilaian proposal Inovasi tersebut untuk menentukan sejumlah proposal yang layak dinominasikan dan diserahkan kepada Tim Panel Independen (TPI).
Berdasarkan
laporan TE yang dipimpin oleh IB Wyasa Putra, proposal inovasi yang
lolos dari Kelompok Umum ada 2.126 proposal. Sedangkan dari Kelompok
Replikasi ada 33 proposal dan dari Kelompok Khusus terdapat 91 proposal
Inovasi. Proposal-proposal tersebut telah dinilai oleh TE melalui metode
Forum Group Discussion (FGD) peer review.
Deputi
bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa mengapresiasi kinerja TE pada
FGD Konsolidasi Penilaian Proposal, Kamis (11/06), Diah menjelaskan FGD
hari ini untuk mendiskusikan nominasi proposal Inovasi Pelayanan Publik
yang akan diserahkan kepada TPI.
Hasil
diskusi hari ini akan disampaikan kepada TPI di pertemuan selanjutnya.
“Rekomendasi dari TE sangatlah penting dan strategis karena menjadi
acuan bagi TPI dalam menentukan Inovasi yang masuk dalam Top 99 yang
berasal dari Kelompok Umum dan Replikasi, serta 15 finalis Kelompok
Khusus nantinya,” ungkap Diah.
Diah
kembali menekankan, bahwa khusus untuk pemerintah daerah, Kementerian
Keuangan berharap ada 'wajah baru' dalam pemberian Dana Intensif Daerah
(DID) dari kategori Inovasi pelayanan publik. Diah menjelaskan, maksud
dari harapan Kementerian Keuangan tersebut adalah agar DID dapat
dirasakan oleh lebih banyak pemerintah daerah. “Namun, tentu tetap
berdasarkan kualitas Inovasinya,” ujar Diah.
Metode
penentuan nominasi Top 99 sama seperti tahun sebelumnya, yakni dibagi
menjadi enam klaster peserta kompetisi, yaitu kementerian, lembaga,
provinsi, kabupaten, kota, dan BUMN dengan jumlah dua kali dari Top 99
(198 inovasi) dan dua kali 15 finalis (30 inovasi).
Ada
sembilan indikator utama penilaian yang dilakukan untuk ketiga kelompok,
selain itu juga terdapat tiga tambahan indikator untuk Kelompok
Replikasi dan Kelompok Khusus. Indikator utama tersebut adalah tujuan
inisiatif, keselarasan kategori, signifikasi, inovasi atau kebaruan,
transferabilitas, sumber daya dan keberlanjutan, dampak, keterlibatan
pemangku kepentingan, serta pelajaran yang dapat dipetik dari inovasi
tersebut. Sedangkan untuk Kelompok Replikasi, tiga indikator tambahannya
yaitu indikator inspirasi, proses replikasi, dan faktor pembeda.
Terakhir, pada Kelompok Khusus, tiga indikator tambahannya yaitu
keberlanjutan, nilai tambah, dan efisiensi.