BANGKIT DI TENGAH PANDEMI DENGAN SELF EMPOWERMENT DAN SELF EFFICACY
New Normal telah kita jalankan setelah hampir 3 bulanan kita kita dimanjakan dengan hadirnya corona ditengah-tengah kita.Hingga sebagian dari kita menjadi terlena bahkan tenggelam akibat virus yang tak tahu kapan berakhirnya. Corona yang melanda dunia membawa efek luar biasa bahkan sampai memporak-porandakan sendi-sendi perekonomian masyarakat.
Tiga bulan kita dibuat tertidur oleh corona lantas sekarang kita dibangunkan kembali.Ditengah-tengah situasi yang belum seratus persen kondusif bisa dibilang uncondusif karena melihat trend jumlah korban yang positif masih terus meningkat dan bahkan sampai diangkat ribuan setiap harinya.
Tentu bukanlah hal yang mudah untuk bangun dan bangkit setelah tertidur lama.Walaupun demikian tak ada kata yang sulit jika kita mau terus berusaha.Ingat Allah tergantung prasangkaan hambaNYA.Yakinlah jika kita mau pasti kita akan mampu dan jika kita yakin bisa maka kita akan mampu menjadi pribadi yang luar biasa.
Kondisi seperti ini tidak bisa kita bergantung pada orang lain sebaliknya kita harus mempu memberdayakan diri dengan segenap keyakinan yang ada dalam diri.Untuk itu mari kita memberdayakan diri agar lebih berdaya guna ditengah virus corona yang masih merajalela.
Pemberdayaan diri atau self empowerment sendiri adalah suatu konsep memaksimalkan memanfaatkan segala potensi dalam diri untuk meningkatkan produktivitas.Ada beberapa kriteria orang yang mampu memberdayakan dirinya:
1.Sense of meaning artinya bahwa seseorang peka akan siap dirinya..Who am I dia paham betul.
2.Sense of competensi artinya bahwa seseorang mampu memahami kompetensi dalam diri hingga akhirnya dia menjadikan kompetensi tersebut untuk meraih prestasi.
3.Sense of determination.Artinya bahwa seseorang mampu untuk meyakini pilihan-pilihan yang ada dalam hidupnya.Dia merasa yakin bahwa pilihannya tersebut adalah yang terbaik.
4.Self of impact.Artinya kepekaan dalam diri untuk mampu menghasilkan atau memproduksi sesuatu yang lebih baik.
Konsep self empowerment itu sendiri akan menjadi lebih kuat jika dibarengi dengan self efficacy,yaitu suatu bentuk keyakinan diri untuk mencapai sikap yang positif.Kedua konsep tersebut sekilas memang berbeda tetapi jika kita mampu memahami lebih dalam maka keduanya memiliki keterikatan yang erat.
Seseorang yang memiliki self empowerment tinggi maka dia memiliki tingkat kecemasan yang rendah yang akhirnya juga jauh dari kondisi stres begitupun sebaliknya jika seseorang memiliki self empowerment yang rendah maka seseorang tersebut mudah cemas dan akibatnyapun mudah dilanda stres.Untuk itu ditengah-tengah pandemi ini mari kita bersama-sama bangkit dimulai dengan mengukir kekuatan dalam diri.
Lihatlah kedalam bahwa sebenarnya diri kita adalah makhluk yang sempurna dengan segala karunia yang Tuhan berikan kepada kita.Untuk itu jangan buat diri tak tak berdaya sebaliknya mari bangun self empowerment diikuti dengan self efficacy untuk masa depan yang lebih baik lagi.
Keterpurukan hanya ada dalam angan-angan dan dikehidupan nyata kita akan mampu meraih kesuksesan. Terus berjuang singkirkan segala hal yang merintang dan bersiaplah untuk menjadi seoarang pemenang💪🏻💪🏻💪🏻.
oleh Nur Chasanah, S.Psi
Tiga bulan kita dibuat tertidur oleh corona lantas sekarang kita dibangunkan kembali.Ditengah-tengah situasi yang belum seratus persen kondusif bisa dibilang uncondusif karena melihat trend jumlah korban yang positif masih terus meningkat dan bahkan sampai diangkat ribuan setiap harinya.
Tentu bukanlah hal yang mudah untuk bangun dan bangkit setelah tertidur lama.Walaupun demikian tak ada kata yang sulit jika kita mau terus berusaha.Ingat Allah tergantung prasangkaan hambaNYA.Yakinlah jika kita mau pasti kita akan mampu dan jika kita yakin bisa maka kita akan mampu menjadi pribadi yang luar biasa.
Kondisi seperti ini tidak bisa kita bergantung pada orang lain sebaliknya kita harus mempu memberdayakan diri dengan segenap keyakinan yang ada dalam diri.Untuk itu mari kita memberdayakan diri agar lebih berdaya guna ditengah virus corona yang masih merajalela.
Pemberdayaan diri atau self empowerment sendiri adalah suatu konsep memaksimalkan memanfaatkan segala potensi dalam diri untuk meningkatkan produktivitas.Ada beberapa kriteria orang yang mampu memberdayakan dirinya:
1.Sense of meaning artinya bahwa seseorang peka akan siap dirinya..Who am I dia paham betul.
2.Sense of competensi artinya bahwa seseorang mampu memahami kompetensi dalam diri hingga akhirnya dia menjadikan kompetensi tersebut untuk meraih prestasi.
3.Sense of determination.Artinya bahwa seseorang mampu untuk meyakini pilihan-pilihan yang ada dalam hidupnya.Dia merasa yakin bahwa pilihannya tersebut adalah yang terbaik.
4.Self of impact.Artinya kepekaan dalam diri untuk mampu menghasilkan atau memproduksi sesuatu yang lebih baik.
Konsep self empowerment itu sendiri akan menjadi lebih kuat jika dibarengi dengan self efficacy,yaitu suatu bentuk keyakinan diri untuk mencapai sikap yang positif.Kedua konsep tersebut sekilas memang berbeda tetapi jika kita mampu memahami lebih dalam maka keduanya memiliki keterikatan yang erat.
Seseorang yang memiliki self empowerment tinggi maka dia memiliki tingkat kecemasan yang rendah yang akhirnya juga jauh dari kondisi stres begitupun sebaliknya jika seseorang memiliki self empowerment yang rendah maka seseorang tersebut mudah cemas dan akibatnyapun mudah dilanda stres.Untuk itu ditengah-tengah pandemi ini mari kita bersama-sama bangkit dimulai dengan mengukir kekuatan dalam diri.
Lihatlah kedalam bahwa sebenarnya diri kita adalah makhluk yang sempurna dengan segala karunia yang Tuhan berikan kepada kita.Untuk itu jangan buat diri tak tak berdaya sebaliknya mari bangun self empowerment diikuti dengan self efficacy untuk masa depan yang lebih baik lagi.
Keterpurukan hanya ada dalam angan-angan dan dikehidupan nyata kita akan mampu meraih kesuksesan. Terus berjuang singkirkan segala hal yang merintang dan bersiaplah untuk menjadi seoarang pemenang💪🏻💪🏻💪🏻.
oleh Nur Chasanah, S.Psi