Highlight

Cemas Penyebaran Covid-19, Investasi Emas Banyak Dibidik

Indonesia saat ini masih dalam Darurat Covid-19, walaupun pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diberlakukan di sejumlah kota. Tapi, pertumbuhan ekonomi masih dicemaskan masyarakat dalam mencari penghasilan dalam kondisi saat ini. Namun, peluang investasi itu ternyata mulai terlihat dari investasi emas.
Seperti yang dterjadi di Malang, Jawa Timur. PT Bestprofit Futures (BPF) cabang Malang sebagai salah satu perusahaan investasi mengalami lonjakan. Selama masa darurat Covid-19, total volume transaksi yang dibukukan hingga 30 April 2020 mencapai 37.494 lot, atau melonjak 176,73 persen dibandingkan bulan April tahun 2019.
"Dengan pencapaian tersebut, BPF Malang menduduki peringkat pertama dari sisi pertumbuhan tertinggi dari 10 kantor BPF di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan tingginya antusiasme warga Malang berinvestasi meski di tengah pandemi Covid-19," kata pimpinan cabang BPF Malang, Andri, Selasa (9/6/2020).
Menurut dia, dalam pertumbuhan positif itu membuat volume transaksi bilateral masih mendominasi dengan kenaikan 178,41 persen menjadi 32.632 lot. Sementara volume transaksi multilateral sebesar 4.862 lot atau meningkat 165.97 persen.
"Kenaikan harga emas yang stabil di pasar memicu optimisme para nasabah di perdagangan berjangka," ungkap dia.
Apalagi, peraturan jaga jarak atau physical distancing guna mencegah penyebaran Covid-19 masih dicemaskan banyak orang sekarang. BPF Malang menerapkan strategi dalam melakukan edukasi online trading melalui video call dan aplikasi online meeting. 
"Ternyata langkah ini terbukti efektif menarik nasabah baru untuk bergabung. Total nasabah baru hingga April 2020 mencapai 44 nasabah," tutur Andri.
Dia mengakui, pandemi Covid-19 memang telah mengubah cara berkomunikasi bisnis di perusahaan pialang berjangka.
“Salah satunya, keterbatasan untuk bertemu atau kunjungan langsung ke calon investor diatasi dengan bertatap muka secara online. Langkah ini tak diduga mendatangkan banyak closing,” ungkap Andri.
Andri mengungkapkan, target volume transaksi BPF Malang sebesar 200 ribu lot dan nasabah baru sebanyak 360 nasabah hingga akhir tahun 2020 tidak berubah.
"Meski tantangan pandemi diprediksi baru berakhir di tahun depan, dan kini memasuki masa normal baru, tetapi kami akan tetap konsisten menjaga kualitas pelayanan transaksi dan pertumbuhan kinerja yang tetap positif," pungkas dia.