Driver Ojol Disasar Rapid Test, ASN Juga
Pemerintah Kota Surakarta kembali melakukan skrining Covid-19 dengan rapid test massal.
Kali ini dilakukan rapid test bagi warga yang memiliki risiko tinggi (risti) terpapar Covid-19. Jumlahnya mencapai 750an orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, dr. Siti Wahyuningsih mengatakan, sasaran rapid test ini di antaranya seratusan pengemudi ojek online (ojol).
Kemudian PNS, Pegawai BUMD, teller bank, termasuk ASN yang sering kontak langsung dengan warga.
"Pengemudi ojol maupun roda empat (taksi online). Jumlah pengemudi yang dites mencapai 120-150an orang. Tapi 70 persen di antaranya menyasar ojol roda dua," ungkap Ning, sapaan karibnya, saat jumpa pers di Balai Kota Surakarta, Selasa (9/6/2020).
Menurut dr.Ning, uji cepat bertujuan mendeteksi lebih dini potensi penularan. Mengingat pengemudi ojol, termasuk pekerja berisiko tinggi karena kerap mengangkut penumpang yang bisa jadi berasal dari daerah zona merah persebaran virus Corona.
"Tesnya sama yang digunakan pakai serum darah. Sama seperti uji cepat massal sebelumnya. Pengemudi roda dua lebih riskan karena biasanya bersentuhan langsung dengan penumpang,” kata dia.
Dirinya mengutarakan lebih jauh, uji cepat bakal dilaksanakan di Pendapi Gede pada Rabu (17/6) sampai Kamis (18/6/2020).
Mereka bakal mendapatkan kupon isian berupa nama, alamat, nomor telepon, dan tanggal pengambilan sampel darah. DKK bakal bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk pembagian kupon tersebut.
“Mereka harus datang tepat waktu sesuai jam tertera di kupon, nggak boleh diwakilkan," sambungnya.
Selain pengemudi ojol, DKK juga menyasar ASN di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan Perusahaan Milik Daerah (Perumda).
Utamanya, mereka yang langsung melayani publik, seperti petugas pemungut retribusi pasar, kasir bank, dan sejenisnya.
"Kalau ASN sampel darah dilakukan pada Rabu (10/6) sampai Kamis (11/6/2020) di Pendapi Gede," tutupnya.
Kali ini dilakukan rapid test bagi warga yang memiliki risiko tinggi (risti) terpapar Covid-19. Jumlahnya mencapai 750an orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, dr. Siti Wahyuningsih mengatakan, sasaran rapid test ini di antaranya seratusan pengemudi ojek online (ojol).
Kemudian PNS, Pegawai BUMD, teller bank, termasuk ASN yang sering kontak langsung dengan warga.
"Pengemudi ojol maupun roda empat (taksi online). Jumlah pengemudi yang dites mencapai 120-150an orang. Tapi 70 persen di antaranya menyasar ojol roda dua," ungkap Ning, sapaan karibnya, saat jumpa pers di Balai Kota Surakarta, Selasa (9/6/2020).
Menurut dr.Ning, uji cepat bertujuan mendeteksi lebih dini potensi penularan. Mengingat pengemudi ojol, termasuk pekerja berisiko tinggi karena kerap mengangkut penumpang yang bisa jadi berasal dari daerah zona merah persebaran virus Corona.
"Tesnya sama yang digunakan pakai serum darah. Sama seperti uji cepat massal sebelumnya. Pengemudi roda dua lebih riskan karena biasanya bersentuhan langsung dengan penumpang,” kata dia.
Dirinya mengutarakan lebih jauh, uji cepat bakal dilaksanakan di Pendapi Gede pada Rabu (17/6) sampai Kamis (18/6/2020).
Mereka bakal mendapatkan kupon isian berupa nama, alamat, nomor telepon, dan tanggal pengambilan sampel darah. DKK bakal bekerjasama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk pembagian kupon tersebut.
“Mereka harus datang tepat waktu sesuai jam tertera di kupon, nggak boleh diwakilkan," sambungnya.
Selain pengemudi ojol, DKK juga menyasar ASN di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan Perusahaan Milik Daerah (Perumda).
Utamanya, mereka yang langsung melayani publik, seperti petugas pemungut retribusi pasar, kasir bank, dan sejenisnya.
"Kalau ASN sampel darah dilakukan pada Rabu (10/6) sampai Kamis (11/6/2020) di Pendapi Gede," tutupnya.