Highlight

Ini Penyebab Kasus Covid-19 di Indonesia Tinggi

Juru Bicara (Jubir) Presiden Fadjroel Rachman mengatakan bahwa penyebab kurva kasus corona di Indonesia terus naik karena ada rapid test yang dilakukan secara masif. Diungkapkan olehnya, dalam sehari Indonesia bisa melakukan rapid test sampai hampir 15 ribu.
"Testing semakin bertambah sehari hampir 15 ribu, karena ada tes masif jadi makin banyak yang ketahuan," katanya ketika berdialog khusus bersama Pro 3 RRI pada Jumat (12/6/2020).
Menurutnya kurva kasus corona sebenarnya sudah semakin melandai karena tingkat kesembuhan di Indonesia sudah menembus 12 ribu. Namun, ia meminta agar masyarakat jangan lengah dan mengabaikan protokol kesehatan.
"Jangan pula menyimpulkan karena sudah banyak yang sembuh jadi enggak papa deh sama covid-19, toh bisa sembuh juga. Jangan coba-coba sepanjang vaksinnya belum ditemukan kita harus waspada dan disiplin," tegasnya.
Sementara itu, Fadjroel juga menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan memberlakukan pengetatan kembali jika kurva kasus corona semakin tinggi. Untuk itu, butuh sosialisasi yang masif untuk menuju Tatanan Kehidupan Baru (TKB).
"Jika perkembangan naik lagi, maka akan dilakukan pengetatan lagi bahkan penutupan kembal dan ini akan terus berjalan dalam masa kenormalan baru karena vaksinnya belum ada," katanya.
Jokowi, katanya, telah meminta untuk pihak terkait agar melakukan evaluasi secara rutin walaupun suatu daerah kasus barunya sudah menurun.
"Sudah menurun, menurun artinya berarti yang positif menurun, kemudian meninggal juga menurun. Tetapi hati-hati jangan sampai lengah kata Presiden karena di lapangan masih sangat dinamis," pungkasnya.
Untuk diketahui, kasus corona di Indonesia per Kamis (11/6/2020) sudah mencapai 35.295 dengan total kematian 2.000 dan kesembuhan sebanyak 12.636.
sumber rri.co.id