Panduan WHO Dalam Penggunaan Masker Saat TKB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja memperbarui panduan
penggunaan masker di masa pandemi Covid-19 dan menuju Tatanan Kehidupan
Baru (TKB). Terdapat sejumlah perubahan pada panduan memakai masker
terbaru dari WHO.
Dalam panduan terbaru pada Jumat (12/6/2020) ini, WHO meminta seluruh negara di dunia untuk mendorong masyarakat yang sehat memakai masker sebagai bentuk pencegahan Covid-19. Sebelumnya, orang sehat tak masuk dalam panduan memakai masker versi WHO.
Anjuran WHO ini sejalan dengan rekomendasi sejumlah negara di dunia termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan pemerintah Indonesia.
Pada panduan terbaru ini, WHO memberikan sejumlah peringatan dan rekomendasi spesifik yang belum diberikan oleh sejumlah negara di dunia. WHO juga menyarankan seluruh petugas medis di daerah terdampak Covid-19 menggunakan masker di tempat umum.
"Pedoman yang kami terbitkan hari ini adalah pembaruan dari apa yang telah kami katakan selama berbulan-bulan: bahwa masker hanya boleh digunakan sebagai bagian dari strategi komprehensif dalam memerangi Covid-19. Masker sendiri tidak akan melindungi Anda sepenuhnya dari Covid-19," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (12/6/2020).
Menurut WHO, belum ada bukti ilmiah mengenai manfaat penggunaan masker untuk mencegah Covid-19. Namun, WHO tetap mengambil langkah merekomendasikan orang sehat untuk memakai masker lantaran terdapat penularan yang terjadi dari orang tanpa gejala. Selain itu, banyaknya orang yang sulit menjaga jarak fisik atau physical distancing pada kondisi tertentu juga menjadi pertimbangan WHO.
Berikut rekomendasi masker kain atau masker non medis versi WHO. Dalam panduan teranyarnya, WHO juga memberikan rekomendasi masker yang dapat digunakan. Masker kain harus memenuhi kualitas untuk filtrasi dan pernapasan.
Masker kain yang digunakan mesti sesuai standar teknis untuk masker non-medis yang mencakup minimal 70 persen penyaringan partikel padat atau penyaringan tetesan. Masker non medis juga mesti memiliki perbedaan tekanan di bawah 100 Pascals.
Sementara itu, rekomendasi bahan untuk masker kain menurut WHO adalah bahan yang rapat dan dibuat dengan metode pelapisan. Melipat kain menjadi dua lapis dapat meningkatkan filtrasi dua hingga lima kali lipat. Melipat kain menjadi empat lapis meningkatkan penyaringan udara menjadi tujuh kali.
Menurut WHO, kombinasi bahan yang ideal untuk masker non-medis harus mencakup tiga lapisan sebagai berikut:
1. Lapisan terdalam dari bahan hidrofilik (misalnya kapas atau campuran kapas)
2. Lapisan terluar yang terbuat dari bahan hidrofobik (seperti Polypropylene, poliester, atau campurannya) yang dapat membatasi kontaminasi eksternal dari penetrasi hingga ke hidung dan mulut pemakai.
3. Lapisan hidrofobik tengah dari bahan non-woven sintetis seperti polipropilena atau lapisan kapas yang dapat meningkatkan filtrasi atau menahan tetesan.
WHO menetapkan, masker kain minimal harus memiliki tiga lapisan. Bahan yang tipis seperti sapu tangan membutuhkan lipatan atau lapisan yang lebih banyak.
Di luar itu, WHO juga menegaskan bahwa penggunaan masker harus selalu diiringi dengan menjaga jarak fisik dan rajin mencuci tangan secara teratur.
sumber rri.co.id
Dalam panduan terbaru pada Jumat (12/6/2020) ini, WHO meminta seluruh negara di dunia untuk mendorong masyarakat yang sehat memakai masker sebagai bentuk pencegahan Covid-19. Sebelumnya, orang sehat tak masuk dalam panduan memakai masker versi WHO.
Anjuran WHO ini sejalan dengan rekomendasi sejumlah negara di dunia termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan pemerintah Indonesia.
Pada panduan terbaru ini, WHO memberikan sejumlah peringatan dan rekomendasi spesifik yang belum diberikan oleh sejumlah negara di dunia. WHO juga menyarankan seluruh petugas medis di daerah terdampak Covid-19 menggunakan masker di tempat umum.
"Pedoman yang kami terbitkan hari ini adalah pembaruan dari apa yang telah kami katakan selama berbulan-bulan: bahwa masker hanya boleh digunakan sebagai bagian dari strategi komprehensif dalam memerangi Covid-19. Masker sendiri tidak akan melindungi Anda sepenuhnya dari Covid-19," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (12/6/2020).
Menurut WHO, belum ada bukti ilmiah mengenai manfaat penggunaan masker untuk mencegah Covid-19. Namun, WHO tetap mengambil langkah merekomendasikan orang sehat untuk memakai masker lantaran terdapat penularan yang terjadi dari orang tanpa gejala. Selain itu, banyaknya orang yang sulit menjaga jarak fisik atau physical distancing pada kondisi tertentu juga menjadi pertimbangan WHO.
Berikut rekomendasi masker kain atau masker non medis versi WHO. Dalam panduan teranyarnya, WHO juga memberikan rekomendasi masker yang dapat digunakan. Masker kain harus memenuhi kualitas untuk filtrasi dan pernapasan.
Masker kain yang digunakan mesti sesuai standar teknis untuk masker non-medis yang mencakup minimal 70 persen penyaringan partikel padat atau penyaringan tetesan. Masker non medis juga mesti memiliki perbedaan tekanan di bawah 100 Pascals.
Sementara itu, rekomendasi bahan untuk masker kain menurut WHO adalah bahan yang rapat dan dibuat dengan metode pelapisan. Melipat kain menjadi dua lapis dapat meningkatkan filtrasi dua hingga lima kali lipat. Melipat kain menjadi empat lapis meningkatkan penyaringan udara menjadi tujuh kali.
Menurut WHO, kombinasi bahan yang ideal untuk masker non-medis harus mencakup tiga lapisan sebagai berikut:
1. Lapisan terdalam dari bahan hidrofilik (misalnya kapas atau campuran kapas)
2. Lapisan terluar yang terbuat dari bahan hidrofobik (seperti Polypropylene, poliester, atau campurannya) yang dapat membatasi kontaminasi eksternal dari penetrasi hingga ke hidung dan mulut pemakai.
3. Lapisan hidrofobik tengah dari bahan non-woven sintetis seperti polipropilena atau lapisan kapas yang dapat meningkatkan filtrasi atau menahan tetesan.
WHO menetapkan, masker kain minimal harus memiliki tiga lapisan. Bahan yang tipis seperti sapu tangan membutuhkan lipatan atau lapisan yang lebih banyak.
Di luar itu, WHO juga menegaskan bahwa penggunaan masker harus selalu diiringi dengan menjaga jarak fisik dan rajin mencuci tangan secara teratur.
sumber rri.co.id