Highlight

NEW NORMAL HARUS DIMULAI DARI NEW MORAL

Kita sekarang sedang berjalan pada kondisi baru, dimana banyak orang menyebutnya dengan kondisi new normal. Mengapa bisa dikatakan sebagai new normal? Bukan lantas semua orang berada dalam kondisi “waras baru” melainkan kondisi dimana kita semua memasuki masa dengan tatanan kehidupan yang baru. Namanya kehidupan semuanya serba ada kemungkinan, baik itu sukses atau tidak, ada yang senang atau tidak semuanya pasti menimbulan beberapa alternative kemungkinan.
Begitupun dengan pelaksaan new normal itu sendiri juga pastinya ada dua kemungkinan yang ditimbulkan, yaitu bisa sukses atau bisa sebaliknya. Karena ketika new normal ini dilaksanakan sebelumnya pun kondisi lonjakan pasien yang terkapar corona masih naik turun dan cenderung naik. Padahal sebetulnya untuk new normal itu sendiri harapanya penghuni bumi ini mampu hidup berdampingan dengan corona akan tetapi tidak lantas meningkatkan angka yang terkapar akibat virus tersebut. Disamping itu yang pasti roda perekonomian bisa terus berputar seperti biasanya.
Fenomena yang terjadi pada masyarakat kita sehari-hari sebagian besar mereka belum paham akan istilah new normal itu sendiri. Mereka hanya mengartikan bahwa kita kembali kemasa sebelum ada corona dimana semua aktivitas bebas dilakukan sedemikian rupa tanpa adanya batasan-batasan didalamnya. Sehingga mereka mengabaiakan protocol kesehatan yang ada. Ketika kran new normal dubuka maka masyarakatpun seperti halnya burung yang dilepas dalam sangkar emasnya mereka bisa terbang bebas sebebas-bebasnya.
Stop kondisi diatas, yuk kita mulai untuk benar-benar berubah menghadapi new normal ini. Agar harapan pemerintah bisa kita penuhi. Masyarakat tetap sehat dan roda perekonomian tetap berjalan pesat. Agar kondisi tersebut bisa dicapai satu hal yang bisa dilaksanakan ketika new normal adalah memperbaiki moral masyarakat kita dahulu. Moral sendiri merupakan suatu bentukan sikap, perilaku mengarah pada nilai-nilai yang positif.
Mengapa new moral itu penting sebelum pelaksanaan new normal? Karena new normal tentunya butuh dukungan dan sikap positif sari segala lapisan masyarakat jika yang paham penerapan new normal hanya segelintir orang maka bagaimana new normal ini bisa berjalan maksimal. Padahal kondisi seperti ini masyarakat pada lapisan bawah belum benar-benar memahami apa itu new normal hingga akhirnya perilaku mereka  cenderung mengarah pada kondisi normal/biasa saja seperti sebelum ada corona.
Sebenarnya setiap orang mampu untuk menanamkan nilai-nilai moral atau kebaikan dalam dirinya, tapi mengapa mereka sulit untuk melakukannya?hal tersebut karena kurangnya aware yang dalam. Mereka hanya memikirkan dirinya sendiri tapi tidak mau memikirkan lingkungan sekitarnya. Padahal moral yang menuntun manusia mengerjakan hal-hal positif untuk kita menciptakan situasai lebih kondusif. Jika banyak orang yang tidak mematuhi aturan bisa tatanan kehidupan yang nyaman serta didambakan dapat terwujud?tentunya tidak. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk membentk new moral:
1.    Perkuat aware/kesadaran diri betapa pentingnya hidup sehat
2.    Banyak berkomunikasi dengan orang-orang yang bermindset positif
3.    Pertingkat wawasan mengenai standar pelaksanaan new normal yang benar
Untuk itu ayolah kita bersama-sama bangun new moral terlebih dahulu, kita bersama-sama memperbaiki moral kita dan mengajak saudara-saudara kita juga untuk terus memperbaiki moralnya. Moral memegang peranan dalam keberhasilan new normal untuk itu CIPTAKAN NEW MORAL TERLEBIH DAHULU SEBELUM NEW NORMAL AGAR TAK BERAKHIR PADA KONDISI ABNORMAL.
Oleh Nur Chasanah, S.Psi