Peduli Covid-19, Brand Lokal Bagikan Masker dan Hand Sanitizer
Kementerian Perindustrian menginisiasi gerakan gotong-royong brand lokal mendistribusikan masker dan hand sanitizer bagi masyarakat. Sebanyak 27 brand
lokal peserta Program Creative Business Incubator (CBI) yang
diselenggarakan Kemenperin turut berpartisipasi dalam aksi peduli ini.
“Para
peserta CBI yang digelar oleh Bali Creative Industry Center (BCIC) ini
berhasil mengumpulkan sebanyak 4.900 masker dan 10 liter hand sanitizer
yang sudah didistribusikan secara gratis kepada pihak yang membutuhkan
di Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat,”
kata Direktur Jenderal Indutsri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA)
Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (23/6).
Bali
Creative Industry Center (BCIC) merupakan unit kerja Kementerian
Perindustrian yang didirikan untuk mengembangkan ekosistem industri
kreatif. Brand lokal yang
berpartisipasi dalam aksi peduli tersebut merupakan peserta program
CBI-BCIC tahun 2018 dan 2019, meliputi Mehr Hijab, Aldebaran, Tuhlabu,
Bigissimo, Alive Jewelry, ClothInc, Cotton Tree, Caba, Little Two,
Binzu, Sekar Kirana, Hana Aisha, Tali Air, Seratan, Kiyobo, Arane,
Purnama Asli, Hook, Kavas Jewelry, Kama Store, Eboni Watch, Jaka Hing,
Rolic Essential Oil, Tepa Selira, Sysgood store dan Walkout.
Dirjen IKMA menjelaskan, gerakan tersebut merupakan bentuk kepedulian industri kecil menengah (IKM) pengusung brand
lokal dalam upaya penanganan Covid-19. “Mereka berpendapat bahwa dalam
kondisi seperti saat ini, semua pihak harus bekerjasama dan saling
mendukung untuk mengurangi dampak penyebaran virus korona,” terangnya.
Gati
menegaskan, pihaknya memberikan apresiasi kepada IKM yang terlibat
dalam gerakan tersebut. “Mereka ini patut menjadi contoh karena meskipun
dalam kondisi sulit seperti saat ini masih memiliki kepedulian dan
kepekaan yang tinggi. Ini merupakan bekal yang bagus untuk perkembangan
bisnis mereka karena mereka memiliki respons yang bagus terhadap kondisi
lingkungan sekitar,” paparnya.
Gati
menambahkan, di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, semua pihak
harus bekerjasama dan saling mendukung untuk mengurangi dampak
penyebaran Covid-19. “Sesuatu yang dibutuhkan dalam kondisi saat ini
sangat dinamis. Jadi, kami sangat berharap pelaku IKM juga bisa menjadi
garda terdepan dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19,”
tuturnya.
Gati
menyampaikan, Program CBI-BCIC bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
bisnis pelaku usaha kreatif kriya dan fesyen melalui program capacity building
dan pendampingan agar mereka naik kelas. Sejak tahun 2018, program ini
dilaksanakan dengan melibatkan Business venture and Development
Institute Universitas Prastiya Mulya.
“Selain itu, kami juga melibatkan beberapa brand
sebagai mentor, di antaranya adalah Brodo, Adorable project,
Matoa-Indonesia, Mohoi, Noonaku Signature dan Siji lifestyle,” sebutnya.
Program CBI-BCIC Kembali digelar pada tahun 2020 untuk menumbuhkan
wirausaha baru khususnya di sektor kriya dan fesyen dengan membidik
generasi muda. Pendaftaran program CBI-BCIC bisa dilakukan melalui
bit.ly/CBI-BCIC2020.
Demikian Siaran Pers ini untuk disebarluaskan.
sumber kemenperin.go.id