Highlight

Proyek Food Estate, Mesti Tenaga Kerja Lokal

Pemerintah sudah menetapkan lokasi eks PLG di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, Kalimantan Tengah untuk Proyek Strategis Nasional food estate.
Program food estate ini bertujuan untuk menyangga ketahanan pangan nasional. Food estate merupakan pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.
Banyak kalangan yang kemudian khawatir program besar pemerintah pusat ini justru diisi oleh pekerja yang didatangkan dari luar Kalimantan Tengah.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalimantan Tengah, Rahmad Handoko, mengharapkan program tersebut betul-betul mampu meningkatkan perekonomian warga lokal di sekitar proyek.
Lebih lanjut dikatakan, dalam kawasan food estate yang nantinya dibangun, sebaiknya memanfaatkan tenaga kerja yang sudah ada di Kalteng.
“Setahu saya di sana sudah ada warga-warga transmigran yang datang berpuluh-puluh tahun lalu. Mungkin para warga  transmigran itulah yang dimanfaatkan. Memang tidak perlu lagi ada warga-warga transmigran yang baru datang karena sekarang juga teman-teman yang ada terutama teman-teman milenial juga siap untuk menjadi motor penggerak food estate tersebut,” ujarnya kepada RRI, Rabu (24/6/2020).
 Menurut Rahmad, kaum milenial di Kalimantan Tengah cukup banyak yang memiliki keterampilan yang memadai untuk mengisi berbagai bidang pekerjaan yang akan terbuka saat food estate beroperasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti, mengatakan pihaknya telah melakukan sosialisasi tentang food estate untuk menjelaskan kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, serta akademisi .
“Perasaan (takut dan kuatir) seperti itu pasti ada tapi kita jelaskan. Tahap pertama kita tidak mendatangkan orang, karena kita kerjakan di lahan eksis di 165 ribu hektar itu sudah ada lahan dan ada orangnya,” tuturnya.
Sunarti lanjut menuturkan, selama 3 tahun pertama proyek strategis nasional food estate akan dilaksanakan di lahan eks PLG yang sudah ada pekerja maupun saluran irigasinya.
Namun menurutnya, ada sebagian petani yang beralih pekerjaan ke sektor lain karena areal lahannya terendam air sampai sekitar 1 meter.
Sawah-sawah petani yang sudah lama ditinggalkan, lanjut Sunarti, akan digarap kembali dengan adanya proyek strategis nasional food estate.
Lahan-lahan pertanian akan dikelola dengan cara modern menggunakan alat-alat mekanis yang akan membantu meningkatkan produksi pertanian.
sumber rri.co.id