“Tatanan Normal Baru Menuntut Setiap Orang Tetap Produktif dan Sehat”
Humas BKN, Sistem kerja baru yang
fleksibel dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) menjadi konsep
kerja yang tengah banyak digarap di berbagai bidang layanan, baik di
swasta maupun pemerintahan. Dalam konteks pemerintahan, khususnya bagi
petugas pelayanan publik yakni Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut
dapat beradaptasi dengan cara kerja era Tatanan Normal Baru ini.
sumber bkn.go.id
Gagasan sistem kerja ASN terbaru ini
menjadi topik utama yang diangkat ke dalam Webinar HUT ke-72 Badan
Kepegawaian Negara (BKN) bertajuk “Strategi Implementasi Manajemen ASN
di Era New Normal” pada Rabu, (24/6/2020) secara daring dan
live via Youtube dan Facebook BKN. Webinar yang diikuti ASN baik dari
Instansi Pusat dan Daerah ini melibatkan keynote speaker dari
sektor pemerintahan maupun swasta, yakni dari Kementerian PANRB yang
mengangkat perspektif reformasi birokrasi memasuki era new normal, lalu
PT Astra dan Microsoft Indonesia dari perspektif pihak swasta.
Membuka Webinar, Kepala BKN Bima Haria
Wibisana mendefinisikan istilah “New Normal” sebagai bentuk adaptasi
yang menuntut setiap orang tetap produktif dan sehat. Menurutnya seluruh
SDM di semua sektor, termasuk ASN wajib beradaptasi dengan tren bekerja
yang fleksibel, efektif, dan tentunya memanfaatkan TI sebagai media
pendukung. “Adaptasi ASN terhadap sistem digital saat ini berperan
penting dalam pelayanan publik yang efektif,” terangnya.
Senada dengan Kepala BKN, Plt Deputi SDM
KemenPANRB, Teguh Widjinarko mengatakan bahwa sistem manajemen ASN saat
ini harus beriringan dengan tuntutan adaptasi new normal. Menurut Teguh
ada beberapa aspek manajemen ASN yang perlu disesuaikan dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah, mulai dari sistem pengadaan ASN sampai
dengan sistem kompensasi ASN.
Mengenai kebutuhan ASN, Kepala BKN pada
beberapa pertemuan sebelumnya menyampaikan gagasan mereduksi dan
mengevaluasi kebutuhan pegawai yang dilatarbelakangi kondisi birokrasi
yang memasuki era serba digital. Bima juga menyarankan agar Instansi
Pemerintahan bersiap menerapkan Flexible Working Place yang disebutnya
dengan istilah “Work from Anywhere”. Dimulainya penerapan kombinasi WFH-WFO menurutnya menjadi awal transformasi tren kerja ASN.
Dari perspektif swasta, Aloysius Budi
dari PT Astra mengungkapkan bahwa pengelola SDM harus cepat beradaptasi
dengan kebutuhan bisnis, tidak hanya sekadar mendengar apa yang
dibutuhkan, tetapi harus berjalan beriringan. Ia menekankan “trust”
sebagai rumus pengelolaan SDM menuju tatanan baru, yang dimulai dari
lini leader untuk memastikan karyawannya produktif, didukung sistem yang
dibarukan sesuai kebutuhan, dan dibutuhkan maturity (kedewasaan)
karyawan, termasuk dalam proses pembelajaran adaptasi digital. “Dari
kacamata masyarakat, saya percaya bahwa Negara akan lebih baik kalau SDM
birokrasinya bagus. Peran BKN dalam mengelola SDM Aparatur sangat
vital,” imbuhnya.sumber bkn.go.id