Unik, Domba Bertanduk Empat Diburu Kolektor
Sekilas tidak ada yang berbeda dengan domba-domba kebanyakan. Berbulu dan memiliki tanduk di kepalanya.
Namun lain halnya dengan dua ekor domba milik Oman, warga Kp.Girang Deukeut Desa Banjaran Kota Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Jika pada umumnya domba hanya memiliki dua tanduk, domba milik Oman justru memiliki empat tanduk yang tumbuh di kepalanya. Karena keunikannya itu, domba bertanduk empat tersebut pernah ditawar dengan harga jauh diatas rata-rata harga domba umumnya.
"Dulu punya kambing, nah punya kambing lagi hamil terus melahirkan tiba-tiba anaknya tanduknya empat gitu. Ku bapak langsung dipelihara dan banyak yang mau beli nawar-nawar ku bapak enggak dijual," cerita Oman saat ditemui Radio Republik Indonesia di kediamannya, Jumat (05/06/2020) pagi.
Hingga domba bertanduk empat itu sekarang berusia satu setengah tahun, masih banyak yang mencoba membeli domba unik itu dengan harga menyentuh belasan juta rupiah.
" Ngga bakalan bapak jual lah mau dikembangkan dulu disini di Girang Deukeut. Warga disini dan orang-orang baru semisal dari Ciwidey juga datang, aneh katanya. Sampai dua kali udah tawar enggak ah kata bapak teh sekarang mah da masih sayang. Pertama ditawar 9 juta langsung 12 juta," imbuh Oman.
Sementara itu salah seorang penghobi domba asal Kabupaten Bandung Tata Irawan memastikan, domba bertanduk empat itu lahir dari kelainan genetik. Karena keunikannya, tidak heran banyak kolektor yang tertarik untuk membelinya, meski harus merogoh kocek lebih dalam.
"Sesungguhnya kalau sepengatuhuan saya ini sudah sering terjadi ya. Beberapa tahun kebelakang juga sudah ada sudah banyak tapi biasanya hanya satu kali saja. Tapi kalau turun temurun mungkin bisa dikonsultasikan dengan teman-teman dari Dinas Pertanian," terangnya.
Tata Irawan yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab.Bandung itu, di kalangan penghobi domba begitu terkenal. Sudah tidak terhitung lagi domba adu miliknya menjuarai kontes nasional dan mendapat penghargaan dari Presiden.
"Ya itu jadi sebuah keunggulan juga.Biasanya banyak dicari sama teman-teman kolektor dan harganya biasanya lebih mahal ketimbang domba biasa. Karena dengan keunikannya itu banyak kolektor yang memelihara untuk diperlihatkan lagi ke masyarakat lain," imbuh Tata.
" Kalau saya ngga punya. Hanya domba biasa saja, domba adu," pungkas pria berkumis dan murah senyum itu.
Namun lain halnya dengan dua ekor domba milik Oman, warga Kp.Girang Deukeut Desa Banjaran Kota Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Jika pada umumnya domba hanya memiliki dua tanduk, domba milik Oman justru memiliki empat tanduk yang tumbuh di kepalanya. Karena keunikannya itu, domba bertanduk empat tersebut pernah ditawar dengan harga jauh diatas rata-rata harga domba umumnya.
"Dulu punya kambing, nah punya kambing lagi hamil terus melahirkan tiba-tiba anaknya tanduknya empat gitu. Ku bapak langsung dipelihara dan banyak yang mau beli nawar-nawar ku bapak enggak dijual," cerita Oman saat ditemui Radio Republik Indonesia di kediamannya, Jumat (05/06/2020) pagi.
Hingga domba bertanduk empat itu sekarang berusia satu setengah tahun, masih banyak yang mencoba membeli domba unik itu dengan harga menyentuh belasan juta rupiah.
" Ngga bakalan bapak jual lah mau dikembangkan dulu disini di Girang Deukeut. Warga disini dan orang-orang baru semisal dari Ciwidey juga datang, aneh katanya. Sampai dua kali udah tawar enggak ah kata bapak teh sekarang mah da masih sayang. Pertama ditawar 9 juta langsung 12 juta," imbuh Oman.
Sementara itu salah seorang penghobi domba asal Kabupaten Bandung Tata Irawan memastikan, domba bertanduk empat itu lahir dari kelainan genetik. Karena keunikannya, tidak heran banyak kolektor yang tertarik untuk membelinya, meski harus merogoh kocek lebih dalam.
"Sesungguhnya kalau sepengatuhuan saya ini sudah sering terjadi ya. Beberapa tahun kebelakang juga sudah ada sudah banyak tapi biasanya hanya satu kali saja. Tapi kalau turun temurun mungkin bisa dikonsultasikan dengan teman-teman dari Dinas Pertanian," terangnya.
Tata Irawan yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab.Bandung itu, di kalangan penghobi domba begitu terkenal. Sudah tidak terhitung lagi domba adu miliknya menjuarai kontes nasional dan mendapat penghargaan dari Presiden.
"Ya itu jadi sebuah keunggulan juga.Biasanya banyak dicari sama teman-teman kolektor dan harganya biasanya lebih mahal ketimbang domba biasa. Karena dengan keunikannya itu banyak kolektor yang memelihara untuk diperlihatkan lagi ke masyarakat lain," imbuh Tata.
" Kalau saya ngga punya. Hanya domba biasa saja, domba adu," pungkas pria berkumis dan murah senyum itu.