Highlight

Virus Corona Juga Bikin Usaha Menjahit Lesu

Sepi orderan karena tidak kunjung terdapat pelanggan, itulah kondisi yang harus dihadapi mereka yang sementara ini menggeluti pekerjaan menjahit, di wilayah Atambua Kabupaten Belu saat ini.
Kegiatan usaha non formal dimana sebelumnya selalu saja kebanjiran pelanggan baik yang ingin menjahit ataupun menambal sobek pakaian, maupun permak, kini  di tengah ancaman virus corona (covid-19), terlampau lesu ataupun bisa dikatakan sepi pemesanan.  
"Susah sekali tidak ada pelanggan. Pokoknya dua tiga hari begitu saja kita duduk saja," kata Sakarias Kolo salah satu tukang menjahit dibilangan Kelurahan Tulamalae kota Atambua, pada rri.co.id, Selasa (2/6/2020).
Ia menjelaskan, hampir tiga bulan sudah kegiatan usaha terlampau lesu, tidak saja sepi dari mereka yang hendak memesan jahitan baru, bahkan hasil jahitan yang sudah selesai  masih banyak yang tersimpan karena belum diambil.
"Sebelumnya cukup ramai ya hitung-hitung cukup untuk biaya kebutuhan keluarga, tapi sekarang kami usaha ini terdampak. Ini saja ada pakaian anak-anak SMK belum juga diambil, tandas Sakarias.
Padahal dirinya sangat membutuhkan uang untuk melunasi biaya sewa tempat usaha yang dikontrak, terpaksa jalan satu-satunya dengan meminjam.  
"Bayaran tempat ini yang terpaksa kita pinjam uang orang lainpun lagi, inikan sewa tempat harus bayar tiap bulan," tutupnya.
sumber rri.co.id