Warga Aceh Rehab Jalan Pakai Dana Sendiri
Berangkat dari rasa keprihatinan yang mendalam terhadap banyaknya
korban kecelakaan sepeda motor, yang jatuh ke dalam lubang jalanan rusak
di kawasan Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara, menjadikan Zulfadhli
bersama warga masyarakat lainnya, berinisiatif memperbaiki jalan secara
mandiri.
Zulfadhli bersama warga setempat tak hanya kompak bergotong-royong menimbun jalanan yang berlubang, melainkan sampai pada tahap mengumpulkan dana atau 'meuripe-ripe' dari kantong pribadi untuk memperbaiki jalan itu. Dana yang terkumpul salah satunya digunakan untuk meminjam kendaraan alat berat seperti mobil beko, mobil giling hingga mesin kompek. Aksi yang dilakukannya itu saat ini sedang viral di media sosial (medsos) bahkan menjadi objek liputan banyak media massa di Kabupaten Aceh Utara.
"Saya bersama rekan-rekan dan para tokoh masyarakat awalnya memikirkan bagaimana caranya untuk menanggulangi keadaan darurat jalan yang sudah rusak dan sudah lama tidak diperbaiki oleh Pemkab Aceh Utara", tutur Zulfadhli kepada RRI, Rabu (24/06/2020).
Tak hanya 'meuripe-ripe' bersama warga, dia juga melakukan penggalangan dana dari berbagai pihak lainnya seperti dari warga yang berekonomi menengah ke atas di wilayah tersebut untuk memperlancar proses operasional pengerasan badan jalan.
Pihak yang menyumbang sebutnya ada dari Anggota DPRK Aceh Utara yang berdomisili di seputaran Kecamatan Meurah Mulia, kemudian juga para PNS, para Geuchiek (Kepala Desa), Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas, sampai menyebarkan kotak sumbangan ke toko-toko yang ada di ibukota Kecamatan setempat.
"Jadi ini murni sumbangan dana pribadi para donatur tersebut. Tidak pakai Dana Desa ataupun anggaran pemerintah. Kita juga berterimakasih kepada Dinas PUPR Aceh Utara yang bersedia meminjamkan alat berat untuk kelancaran pengerasan jalan tersebut," ucapnya lagi.
Menurut dia, aksi gotong-royong memperbaiki jalan rusak itu tidak sampai pada tahap pengaspalan. Sebab menurut dia pengaspalan jalan membutuhkan biaya yang sangatlah besar.
Meski hanya pada tahap pengerasan badan jalan, Zulfadhli bersama warga setempat juga memperbaiki striping bibir jalan hingga ke kawasan Jungka Gajah. Selanjutnya juga merehap saluran irigasi persawahan yang sudah tersumbat.
sumber rri.co.id
Zulfadhli bersama warga setempat tak hanya kompak bergotong-royong menimbun jalanan yang berlubang, melainkan sampai pada tahap mengumpulkan dana atau 'meuripe-ripe' dari kantong pribadi untuk memperbaiki jalan itu. Dana yang terkumpul salah satunya digunakan untuk meminjam kendaraan alat berat seperti mobil beko, mobil giling hingga mesin kompek. Aksi yang dilakukannya itu saat ini sedang viral di media sosial (medsos) bahkan menjadi objek liputan banyak media massa di Kabupaten Aceh Utara.
"Saya bersama rekan-rekan dan para tokoh masyarakat awalnya memikirkan bagaimana caranya untuk menanggulangi keadaan darurat jalan yang sudah rusak dan sudah lama tidak diperbaiki oleh Pemkab Aceh Utara", tutur Zulfadhli kepada RRI, Rabu (24/06/2020).
Tak hanya 'meuripe-ripe' bersama warga, dia juga melakukan penggalangan dana dari berbagai pihak lainnya seperti dari warga yang berekonomi menengah ke atas di wilayah tersebut untuk memperlancar proses operasional pengerasan badan jalan.
Pihak yang menyumbang sebutnya ada dari Anggota DPRK Aceh Utara yang berdomisili di seputaran Kecamatan Meurah Mulia, kemudian juga para PNS, para Geuchiek (Kepala Desa), Kepala Sekolah, Kepala Puskesmas, sampai menyebarkan kotak sumbangan ke toko-toko yang ada di ibukota Kecamatan setempat.
"Jadi ini murni sumbangan dana pribadi para donatur tersebut. Tidak pakai Dana Desa ataupun anggaran pemerintah. Kita juga berterimakasih kepada Dinas PUPR Aceh Utara yang bersedia meminjamkan alat berat untuk kelancaran pengerasan jalan tersebut," ucapnya lagi.
Menurut dia, aksi gotong-royong memperbaiki jalan rusak itu tidak sampai pada tahap pengaspalan. Sebab menurut dia pengaspalan jalan membutuhkan biaya yang sangatlah besar.
Meski hanya pada tahap pengerasan badan jalan, Zulfadhli bersama warga setempat juga memperbaiki striping bibir jalan hingga ke kawasan Jungka Gajah. Selanjutnya juga merehap saluran irigasi persawahan yang sudah tersumbat.
sumber rri.co.id