Awas! Kasus DBD Klaten Meningkat, 7 Meninggal
Masyarakat diharapkan selalu waspada terhadap penyakit demam berdarah
dengue (DBD) di tengah Pandemi Covid-19. Pasalnya kasus tersebut di
Kabupaten Klaten terus meningkat, termasuk jumlah meninggal dunia (MD).
"Tercatat hingga memasuki pekan ke-27 sudah ada 310 kasus dan dari jumlah itu tujuh orang meninggal dunia," ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto kepada wartawan Selasa (14/7/2020).
Ia mengakui memang ada peningkatan kasus DBD di tengah pandemi Covid-19. Dimana pada tahun 2018 lalu ada 20 kasus dengan angka kematian satu orang dan 2019 ada 310 kasus dengan angka kematian lima orang.
"Sebaran kasus DBD hampir di 26 Kecamatan diwilayah itu. Kecamatan Ngawen sendiri ada dua yang MD," imbuhnya.
Menurutnya pencegahan terhadap munculnya penyakit demam berdarah tetap harus dilakukan oleh masyarakat. Mengingat sekarang masih dalam suasana wabah covid 19 maka menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan secara mandiri di lingkungan rumah masing-masing.
"Terkadang masyarakat masih kurang paham, pas covid seperti ini caranya bersih- bersih bagaimana. Nah sebaiknya tetap dilakukan PSN, tapi tidak usah kemruyuk. Setiap warga bisa bersih- bersih di lingkungan rumah masing- masing," jelasnya.
Anggit mengatakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih menjadi kegiatan paling efektif untuk mencegah serangan DBD yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Misalnya membersihkan rumah kosong, tumpukan sisa material bangunan, dan tampungan- tampungan air di sekitar rumah.
"Fooging itu sebetulnya kurang efektif karena yang mati hanya nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya masih bertahan," tandasnya.
sumber rri.co.id
"Tercatat hingga memasuki pekan ke-27 sudah ada 310 kasus dan dari jumlah itu tujuh orang meninggal dunia," ungkap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto kepada wartawan Selasa (14/7/2020).
Ia mengakui memang ada peningkatan kasus DBD di tengah pandemi Covid-19. Dimana pada tahun 2018 lalu ada 20 kasus dengan angka kematian satu orang dan 2019 ada 310 kasus dengan angka kematian lima orang.
"Sebaran kasus DBD hampir di 26 Kecamatan diwilayah itu. Kecamatan Ngawen sendiri ada dua yang MD," imbuhnya.
Menurutnya pencegahan terhadap munculnya penyakit demam berdarah tetap harus dilakukan oleh masyarakat. Mengingat sekarang masih dalam suasana wabah covid 19 maka menjaga kebersihan lingkungan dapat dilakukan secara mandiri di lingkungan rumah masing-masing.
"Terkadang masyarakat masih kurang paham, pas covid seperti ini caranya bersih- bersih bagaimana. Nah sebaiknya tetap dilakukan PSN, tapi tidak usah kemruyuk. Setiap warga bisa bersih- bersih di lingkungan rumah masing- masing," jelasnya.
Anggit mengatakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih menjadi kegiatan paling efektif untuk mencegah serangan DBD yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Misalnya membersihkan rumah kosong, tumpukan sisa material bangunan, dan tampungan- tampungan air di sekitar rumah.
"Fooging itu sebetulnya kurang efektif karena yang mati hanya nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya masih bertahan," tandasnya.
sumber rri.co.id