Highlight

Juni 2020: Penerimaan Mengalami Tekanan Namun Mulai Terjadi Pembalikan Ekonomi ke Arah Positif

Pandemi Covid-19 mengubah arah perekonomian dunia termasuk Indonesia di tahun 2020 menuju pada pelemahan dengan risiko ketidakpastian yang tinggi. Pelemahan ekonomi domestik berdampak pada kinerja APBN dari sisi pendapatan negara yang mengalami tekanan pada periode semester I tahun 2020, namun bergerak membaik di bulan Juni.
“Kita bisa lihat bahwa kuartal kedua memang terjadi penurunan karena dibandingkan dengan kuartal 1 kita akan masuk zona negatif namun ada sedikit harapan bahwa pada bulan Juni meskipun masih di kuartal kedua sudah mulai terjadi arah pembalikan ekonomi kita kepada yang relatif positif dan ada harapan untuk pemulihan ini,” jelas Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Juli 2020 secara teleconference pada Senin (20/07).
Realisasi pendapatan negara semester I atau hingga Juni 2020 masih mengalami tekanan yaitu Rp811,2 triliun atau 47,72% dari target pada Perpres 72/2020.
Menkeu melanjutkan bahwa outlook APBN sangat dipengaruhi oleh kondisi Covid-19 dan pemulihan ekonomi termasuk harga komoditas, ekstensifikasi perluasan basis pajak dengan perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) dan juga insentif-insentif yang sudah diklaim dunia usaha.
“Outlook APBN kita akan sangat dipengaruhi oleh kondisi Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Untuk sisi pendapatan, faktor yang mempengaruhi outlook pendapatan adalah pemulihan ekonomi termasuk harga komoditas namun juga adanya ekstensifikasi perluasan basis pajak kita dengan perdagangan melalui sistem elektronik dan juga adanya tentu insentif-insentif yang sudah di klaim oleh dunia usaha. Tentu kita berharap ini akan bisa mempengaruhi daya tahan dari dunia usaha kita. Faktor yang mempengaruhi terutama dari sisi PNBP adalah harga komoditas dan juga pulihnya pelayanan kepada masyarakat. Sekarang sisi belanja, faktor yang mempengaruhi outlook kita ke depan adalah akselerasi dari pelaksanaan belanja negara terutama untuk pemulihan ekonomi dan untuk penanganan Covid dan akselerasi TKDD,” papar Menkeu.
Untuk realisasi belanja negara semester I sampai dengan akhir Juni 2020 telah mencapai Rp1.068,9 triliun atau sekitar 39,02% dari pagu APBN-Perpres 72 yang mencapai Rp2.739 triliun atau ada kenaikan 3,3%.
Selanjutnya, realisasi TKDD sampai dengan Juni 2020 mencapai Rp400,4 triliun atau 52,42% dari pagu APBN-Perpres 72/2020, yang meliputi Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp360,2 triliun (52%) dan Dana Desa Rp40,2 triliun (56,47%). Realisasi penyaluran belanja TKDD Semester I 2020 tumbuh negatif 0,9 persen (yoy), namun realisasi penyalurannya di bulan Juni tumbuh positif 43,72% dipengaruhi kebijakan penanganan dampak Covid-19 di daerah.
sumber kemenkeu.go.id