Kemeriahan Gerebeg Besar Tidak Dijumpai Tahun Ini, Tumpeng dan Tahlil Terbatas
DEMAK – Keramaian pasar rakyat Grebeg besar Demak yang setiap tahunya
digelar dilapangan Tembiring tahun ini ditiadakan. Mengingat saat ini
masih dalam pandemi Covid-19. Hingar bingar suasana pasar malam rakyat
selama satu bulan, yang biasa diramaikan beragam permainan keluarga, dan
berbagai hiburan, Permainan tradisional , dari komedi putar, live
dangdut hingga bom bom car tidak lagi menyapa di bulan besar dzulhijah
tahun ini.
Lapangan tembiring yang digunakan sebagai arena pasar malam rakyat terlihat lengang. Tidak tampak aktifitas kerajauan lapak dagangan maupun hiburan menyambut gerebeg besar, hanya terlihat pedagang harian yang menetap lapaknya.
Kepala dinas Pariwisata Agus Kriyanto melalui kabid promosi dan pemasaran Ardhito Prabowo menyampaikan, “Untuk tahun ini memang tidak ada keramaian gerebeg besar, mengingat surat gubernur dan surat edaran bupati Demak terkait pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.”
” Puncak keramaian gerebeg besar tiap tahunya tepat tanggal 10 Dzulhijah, dengan kegiatan arak arakan prajurit patang puluhan yang mengawal perjalanan minyak jamas dari pendopo kabupaten menuju kasepuhan kadilangu. Namun tahun ini pemerintah meniadakan, untuk prosesi penjamasan pusaka kanjeng Sunan akan dilakukan secara internal oleh pihak kasepuhan kadilangu” Jelas Ardhito, Selasa(28/7/20).
Tumpeng 9
Terpisah Takmir masjid Agung Demak, Abdulah Syifa terkait dengan pelaksanaan iring iringan tumpeng 9 ( sembilan) yang dilakukan setiap malam 10 Dzulhijah dari pendopo Kabupaten Menuju Masjid Agung Demak mengatakan,
” Iringan tumpeng 9 yang biasanya dikawal dengan pasukan santri membawa obor dari pendopo kabupaten menuju Masjid Agung ditiadakan. Namun demikian pihak Takmir Masjid pada malam gerebeg besar menyediakan tumpeng dan tahlil saja. Ini dikakukan demi menjaga kelestarian budaya khas Demak yang identik dengan wali songo ,” Jelas Abdulah Syifa
” Itu pun hanya dilakukan kalangan terbatas internal pengurus dan Takmir dan tidak mengundang tamu. Panitia juga tidak menghadirkan mubaligh karena memang tidak menyelenggarakan pengajian seperti tahun tahun sebelumnya” Kata Abdulah Syifa.
Ditambahkan bahwa dalam menyambut Idul Adha pihak Takmir menyelenggarakan Mudarosah , dilanjutkan takbiran di masjid sebagai syiar agama dimalam 10 Dzulhijah dan paginya diselenggarakan sholat ied dengan ketentuan protokol kesehatan ungkapnnya.
sumber
Lapangan tembiring yang digunakan sebagai arena pasar malam rakyat terlihat lengang. Tidak tampak aktifitas kerajauan lapak dagangan maupun hiburan menyambut gerebeg besar, hanya terlihat pedagang harian yang menetap lapaknya.
Kepala dinas Pariwisata Agus Kriyanto melalui kabid promosi dan pemasaran Ardhito Prabowo menyampaikan, “Untuk tahun ini memang tidak ada keramaian gerebeg besar, mengingat surat gubernur dan surat edaran bupati Demak terkait pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.”
” Puncak keramaian gerebeg besar tiap tahunya tepat tanggal 10 Dzulhijah, dengan kegiatan arak arakan prajurit patang puluhan yang mengawal perjalanan minyak jamas dari pendopo kabupaten menuju kasepuhan kadilangu. Namun tahun ini pemerintah meniadakan, untuk prosesi penjamasan pusaka kanjeng Sunan akan dilakukan secara internal oleh pihak kasepuhan kadilangu” Jelas Ardhito, Selasa(28/7/20).
Tumpeng 9
Terpisah Takmir masjid Agung Demak, Abdulah Syifa terkait dengan pelaksanaan iring iringan tumpeng 9 ( sembilan) yang dilakukan setiap malam 10 Dzulhijah dari pendopo Kabupaten Menuju Masjid Agung Demak mengatakan,
” Iringan tumpeng 9 yang biasanya dikawal dengan pasukan santri membawa obor dari pendopo kabupaten menuju Masjid Agung ditiadakan. Namun demikian pihak Takmir Masjid pada malam gerebeg besar menyediakan tumpeng dan tahlil saja. Ini dikakukan demi menjaga kelestarian budaya khas Demak yang identik dengan wali songo ,” Jelas Abdulah Syifa
” Itu pun hanya dilakukan kalangan terbatas internal pengurus dan Takmir dan tidak mengundang tamu. Panitia juga tidak menghadirkan mubaligh karena memang tidak menyelenggarakan pengajian seperti tahun tahun sebelumnya” Kata Abdulah Syifa.
Ditambahkan bahwa dalam menyambut Idul Adha pihak Takmir menyelenggarakan Mudarosah , dilanjutkan takbiran di masjid sebagai syiar agama dimalam 10 Dzulhijah dan paginya diselenggarakan sholat ied dengan ketentuan protokol kesehatan ungkapnnya.
sumber