Menentukan Stadion untuk Piala Dunia U-20 2021
Demi mengejar persiapan Piala Dunia U-20 2021, Indonesia melalui
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai
merencanakan renovasi stadion sepak bola dalam waktu dekat.
"Dalam rapat internal terbatas tadi juga membahas mengenai tempat pertandingan, dan sudah diputuskan. Karena kalau kita menunggu keputusan dari FIFA, maka itu lama. Sementara, Kementerian PUPR membutuhkan waktu untuk pengerjaan dan persiapan administrasi," kata Menpora Zainudin Amali dalam jumpapers di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (01/07/2020).
Dia juga menjelaskan, PSSI baru baru ini mengajukan enam calon stadion bakal digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20.
"Tendernya saja paling tidak dua bulan, maka tadi sudah diputuskan kalau toh ada perubahan, itu akan segera disesuaikan dengan keputusan FIFA," ujar Zainudin.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Gelora Sriwijaya, Manahan, Si Jalak Harupat (SJH), Gelora Bung Tomo (GBT), dan I Wayan Dipta adalah enam stadion rekomendasi PSSI.
Namun, Zainudin mengatkan dari enam stadion yang ditunjuk PSSI, terdapat dua stadion masih menunggu kepastian dari FIFA.
"Dua stadion itu adalah Stadion Si Jalak Harupat (Bandung) dan Stadion Jakabaring (Palembang). Hal itu merujuk kepada Surat FIFA tanggal 14 April lalu kepada PSSI," ungkap dia.
FIFA pada intinya, kata dia, memberi lampu hijau terhadap daftar enam stadion dari PSSI.
Tapi, Stadion Pakansari dan Mandala Krida sekarang sudah tak ada dalam daftar terbaru PSSI. Dua stadion itu kini diganti dengan Gelora Sriwijaya dan SJH.
"Dari enam sebelumnya, empat stadion sudah pasti yaitu SUGBK, I Wayan Dipta, Gelora Bung Tomo, dan Manahan Solo, itu yang tak berubah. Tinggal yang dua (Gelora dan Jalak Harupat) ini sambil dikerjakan. Jadi, jika FIFA memutuskan lain baru akan disesuaikan," kata dia.
Oleh sebab itu, Zainudin mengatakan PSSI dalam hal ini harus terus berkoordinasi dengan FIFA.
"Tugas PSSI adalah berkomunikasi dengan FIFA. Kalau ada perubahan, itu akan disesuaikan dengan keputusan FIFA. PSSI harus koordinasi dengan FIFA secara terus menerus. Kita tunggu," ucap dia.
Menurut dia, keputusan rapat hari ini sangat penting demi segera pengambilan keputusan.
"Karena Kementerian PUPR membutuhkan kepastian untuk pengerjaan secara fisik, maupun persiapan administrasi. Kalau FIFA memutuskan lain, nanti disesuaikan. Kita harap FIFA akan menyesuaikan dengan apa yang dipersiapkan," kata Zainuddin.
sumber rri.co.id
"Dalam rapat internal terbatas tadi juga membahas mengenai tempat pertandingan, dan sudah diputuskan. Karena kalau kita menunggu keputusan dari FIFA, maka itu lama. Sementara, Kementerian PUPR membutuhkan waktu untuk pengerjaan dan persiapan administrasi," kata Menpora Zainudin Amali dalam jumpapers di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (01/07/2020).
Dia juga menjelaskan, PSSI baru baru ini mengajukan enam calon stadion bakal digunakan sebagai venue Piala Dunia U-20.
"Tendernya saja paling tidak dua bulan, maka tadi sudah diputuskan kalau toh ada perubahan, itu akan segera disesuaikan dengan keputusan FIFA," ujar Zainudin.
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Gelora Sriwijaya, Manahan, Si Jalak Harupat (SJH), Gelora Bung Tomo (GBT), dan I Wayan Dipta adalah enam stadion rekomendasi PSSI.
Namun, Zainudin mengatkan dari enam stadion yang ditunjuk PSSI, terdapat dua stadion masih menunggu kepastian dari FIFA.
"Dua stadion itu adalah Stadion Si Jalak Harupat (Bandung) dan Stadion Jakabaring (Palembang). Hal itu merujuk kepada Surat FIFA tanggal 14 April lalu kepada PSSI," ungkap dia.
FIFA pada intinya, kata dia, memberi lampu hijau terhadap daftar enam stadion dari PSSI.
Tapi, Stadion Pakansari dan Mandala Krida sekarang sudah tak ada dalam daftar terbaru PSSI. Dua stadion itu kini diganti dengan Gelora Sriwijaya dan SJH.
"Dari enam sebelumnya, empat stadion sudah pasti yaitu SUGBK, I Wayan Dipta, Gelora Bung Tomo, dan Manahan Solo, itu yang tak berubah. Tinggal yang dua (Gelora dan Jalak Harupat) ini sambil dikerjakan. Jadi, jika FIFA memutuskan lain baru akan disesuaikan," kata dia.
Oleh sebab itu, Zainudin mengatakan PSSI dalam hal ini harus terus berkoordinasi dengan FIFA.
"Tugas PSSI adalah berkomunikasi dengan FIFA. Kalau ada perubahan, itu akan disesuaikan dengan keputusan FIFA. PSSI harus koordinasi dengan FIFA secara terus menerus. Kita tunggu," ucap dia.
Menurut dia, keputusan rapat hari ini sangat penting demi segera pengambilan keputusan.
"Karena Kementerian PUPR membutuhkan kepastian untuk pengerjaan secara fisik, maupun persiapan administrasi. Kalau FIFA memutuskan lain, nanti disesuaikan. Kita harap FIFA akan menyesuaikan dengan apa yang dipersiapkan," kata Zainuddin.
sumber rri.co.id