Highlight

Covid-19, Tanaman Tembakau di Sumenep Turun Drastis

 Realisasi tanam tembakau di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada musim kemarau tahun 2020 ini menurun drastis dibanding 2019 lalu. Data yang tercatat di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) realisasinya hanya mencapai 8. 595 hektar dari 14.337 hektar.

Rendahnya realisasi tanam daun emas ini diduga karena imbas pandemi global virus Covid-19.

"Penurunannya hampir 50 persen dibanding tahun lalu," kata Kepala Dispertahortbun Sumenep, Arif Firmanto, Selasa (25/8/2020).

Menurut Arif, sejak awal sebelum memasuki musim tanam tembakau pihaknya mendapat signal dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur dan sejumlah pabrikan bahwa ditengah pandemi akan terjadi pengurangan penyerapan bahan bakau rokok atau tembakau. 

Pihaknya melalui penyuluh pertanian di Kecamatan bergerak memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat supaya mengurangi penanaman sekaligus mendorong agar beralih pada tanaman alternatif.

"Ternyata para petani cukup tanggap dan mulai cerdas dalam memperhitungkan untung ruginya menanam tembakau ditengah situasi seperti ini," jelasnya.

Saat ini, petani di sejumlah Kecamatan centra penghasil tembakau mengalihkan pada tanaman lain diantaranya cabe, gubis, bawang merah, dan melon. Dari pantauan, perkembangan tanaman alternatif tersebut juga cukup bagus.

Lebih lanjut Arif menyebutkan, jumlah produksi tembakau tahun ini diperkirakan 5.157 ton dengan asumsi tingkat produktifitas 600 kilo gram per hektar untuk 8.595 hektar. Pihaknya bekerjasama dengan salah satu pabrikan rokok yang memiliki perwakilan di Sumenep untuk penyerapan tembakau petani.

"Namun demikian kami tidak bisa menjamin semua tembakau petani bisa terserap karena Kemampuan beli pabrikan sekitar 3.500 ton," pungkasnya.

sumber rri.co.id