Highlight

Enam Provinsi Siaga Darurat Karhutla Hingga November

 Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di masa pandemi COVID-19 dengan sejumlah kepala daerah.

"BNPB telah meminta pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten dan kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pencegahan menghadapi karhulta, seperti penetapan status siaga darurat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Senin (24/8/2020).

Kemudian, sambung Raditya, pencegahan dapat dilakukan dengan cara seperti pemadaman titik api sedini mungkin melalui satuan tugas darat maupun udara.

Raditya lanjut menjelaskan, BNPB telah mengerahkan 6.000 personel yang diterjunkan di enam provinsi rawan Karhutla, diantaranya, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Antisipasi Karhutla di Kalumpang, PT Qualita Indo Pratama (Dok. Istimewa/BNPB)

Setiap provinsi, menurut Raditya, mendapatkan dukungan 1.000 personel. Perhitungan komposisi personel di setiap daerah terdiri dari TNI dan Polri 40%, Manggala Agni 20%, masyarakat 30%, dan berbagai unsur 10%.

Upaya lainnya, BNPB dan BPBD juga akan menggunakan armada helikopter untuk water-bombing yang terlah ditempatkan di sejumlah lokasi, serta teknologi modifikasi cuaca.

"BNPB menyiagakan armada untuk pengeboman dan pemantauan, terdiri tiga helikopter di Jambi, 11 di Sumatera Selatan, delapan di Riau, satu di Kalimantan Barat dan lima di Kalimantan Tengah. Komposisi ini dapat digerakkan ke wilayah yang lain dengan tingkat keparahan yang berbeda," jelas Raditya.