Highlight

Bakwan Pontianak, Cemilan Sehat Berbahan Dasar Kucai

 Pontianak terkenal dengan kekayaan kuliner dengan beberapa diantaranya sudah banyak merambah di ibukota. Sebut saja kwetiau, pisang goreng dan sebagainya.

Belum lama ini nama bakwan Pontianak, mulai dikenal warga ibu kota. Bakwan asal kota Khatulistiwa itu, memiliki perbedaan dari bakwan lainnya yang mungkin sering Anda jumpai.

Makanan berbahan dasar tepung dan aneka sayuran seperti kucai sangat familiar di lidah orang Indonesia. Berbahan dasar kucai, bakwanpun dapat digolongkan ke dalam cemilan sehat.

Sebab, kucai sendiri memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Diantaranya, menurunkan kolesterol, sebab kucai mengandung allicin yaitu, organosulfur yang diklaim dapat membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah.

Pada banyak artikel juga disebutkan jika kucai sangat baik untuk tulang, mencegah kanker, menjaga kesehatan otak, meningkatkan penglihatan serta membantu meredakan stres. Salah seorang pengusaha bakwan di Jakarta, Wijy Wijaya, menyebut kucai yang digunakan dalam bakwan yang diproduksinya memiliki kualitas tinggi.

“Dalam proses pembuatannya, bahan baku air yang digunakannya adalah air distilasi. Sedangkan tepung menggunakan tepung berkualitas tinggi. Untuk sayuran seperti kucai, menggunakan kucai khusus dengan kualitas terbaik,” ungkap Wijy Wijaya yang juga merupakan Founder Bakwan Juwarak yang telah berdiri setahun terakhir di Jakarta itu.

Di awal 2020 Bakwan Juwarak sukses masuk dalam Top 14 Digitarasa. Melalui Digitarasa, para pelaku usaha kuliner dibimbing dalam mengembangkan bisnis. Diantaranya memanajemeni operasional bisnis, pemasaran lewat branding dan marketing, pengembangan produk hingga riset pasar.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengharapkan kekayaan kuliner Pontianak mampu merambah diri hingga semakin di kenal oleh masyarakat dalam negeri secara luas, khususnya di Ibu Kota Jakarta.

"Sehingga Pontianak dikenal dengan kekayaan kulinernya dan ini akan menarik minat orang untuk berkunjung ke Pontianak," terang Edi Rusdi Kamtono. 

sumber rri.co.id