Kepatuhan Masyarakat Terhadap Penerapan 3M Masih Rendah
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis riset terkait perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Dari 90.967 responden yang mengikuti survei, tingkat kepatuhan responden dalam melaksanakan protokol kesehatan masih perlu ditingkatkan.
Dari jumlah tersebut, tingkat kepatuhan responden menggunakan masker saat berada di luar rumah mencapai 91.98%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah ini meningkat 8% dibanding periode survei sebelumnya pada bulan April.
Sementara, dalam survei yang dilakukan secara daring pada 7-14 September 2020 tersebut, tingkat kepatuhan responden dalam menjaga jarak dan mencuci tangan berada di angka 73.54% dan 75.38%.
Suhariyanto menyebutkan, jumlah ini mengalami penurunan dibanding survei yang dilakukan pada April 2020.
"Jadi dari temuan ini, secara umum menggembirakan tapi kita perlu memperhatikan penerapan untuk mencuci tangan maupun menjaga jarak. Karena 3M ini, pada posisi ideal ketiga komponen harusnya berjalan secara pararel," ungkap Suhariyanto dalam diskusi di gedung graha BNPB Jakarta, Senin (28/9/2020).
BPS juga menemukan 55 persen responden berpendapat ketiadaan sanksi menjadi alasan masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan mencegah Covid-19 seperti memakai masker dan menjaga jarak.
"Sekarang ini pemerintah sudah menerapkan sanksi, tampaknya ke depan sanksi ini perlu lebih dipertegas lagi," kata Suhariyanto.
Selain ketiadaan sanksi, 39% responden mengatakan alasan tidak menerapkan protokol kesehatan karena tidak ada penderita Covid-19 di lingkungan sekitar mereka.
Tidak hanya itu, 33% responden menyatakan pekerjaan menjadi lebih sulit jika harus menerapkan protokol kesehatan.