Konsultasikan Kesehatan di Kabupaten Nganjuk dengan Kelink Emas
JAKARTA - Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan yang terjadi di berbagai daerah termasuk Kabupaten Nganjuk membuat akses kesehatan belum mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Beberapa pasien berharap selain mendapat pelayanan kesehatan bisa konsultasi leluasa dengan petugas kesehatan. Namun karena keterbatasan waktu pelayanan dan jumlah pasien yang banyak konsultasi menjadi kurang efektif.
Dari permasalahan diatas, Kabupaten Nganjuk membangun sebuah solusi yang terinspirasi dari inovasi Eksistensi (Pelayanan Kesehatan Gratis Terintegrasi) Call Centre 112 milik Dinas Kesehatan Kota Pare-Pare. Inovasi replikasi di Kabupaten Nganjuk diberi nama Kelink Emas (Konsultasi Kesehatan Terlink Internet Masyarakat) dan pertama kali dilakukan di Puskesmas Sukomoro.
“Kronologi terciptanya Kelink Emas ini muncul pada 2018 saat ada isu yang berkembang di masyarakat tentang Cikungunya. Masyarakat tidak paham bahayanya maupun cara pengobatannya,” ujar Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Nganjuk Nur Solekan dalam presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2020, secara virtual beberapa waktu lalu.
Kelink Emas bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan melalui pelayanan kesehatan online yang menyeluruh. Layanan yang ditawarkan meliputi, pelayanan informasi kesehatan, kebijakan puskesmas, poli umum, asuhan keperawatan, asuhan gizi, asuhan kebidanan, laboratorium, kesehatan jiwa, Covid-19, kesehatan remaja, kesehatan haji, kesehatan lansia, kesehatan lingkungan, kesehatan gigi dan mulut, UGD dan rawat inap, farmasi dan lain-lain.
Dibandingkan dengan inovasi pendahulunya, Kelink Emas mempunyai sisi inovatif yaitu turut serta menyukseskan program pemerintah untuk menuju puskesmas promotif dan preventif bukan hanya kuratif dan rehabilitatif. Untuk menggunakan Kelink Emas masyarakat cukup mengakses Kelink Emas pada gadget dengan alamat https://www.puskesmassukomoronganjuk.com/ sehingga mempermudah dalam penggunaannya.
“Dalam web Kelink Emas masyarakat selain mendapatkan info dari artikel, masyarakat juga dapat berinteraksi langsung pada para konselor yang terhubung dengan whatsapp, dan akan di jawab pada jam kerja,” imbuhnya.
Beragam dampak positif telah dapat dirasakan dengan pemanfaatan Kelink Emas. Beberapa diantaranya adalah mengurangi angka penularan penyakit (kontak orang sehat dengan orang sakit) pada masyarakat yang ingin berkonsultasi masalah kesehatan, memudahkan penyandang disabilitas (tuna daksa) karena apabila mereka konsultasi kesehatan tidak harus datang ke Puskesmas, mengurangi antrian panjang di Puskesmas, dan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat menjadi semakin mudah.
“Lewat Kelink Emas diharapkan permasalahan ketidakjelasan informasi tentang kesehatan di masyarakat dapat ditekan, terutama di saat pandemi Covid-19 ini Kelink Emas sangat membantu untuk mengedukasi masyarakat tentang upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 dan bagaimana cara supaya tetap melaksanakan protokol kesehatan,” tutupnya.