Highlight

Lahirkan Inovasi Klinik BUM Desa, Jatim Perkuat Ekonomi Masyarakat

 Pengentasan kemiskinan dipedesaan menjadi salah satu fokus Provinsi Jawa Timur, terlebih angka kemiskinan di pedesaan dua kali lipat lebih besar dibandingkan perkotaan. Sebagai sebuah solusi, Pemerintah Provinsi Jatim membangun inovasi Klinik Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) untuk memberikan pendampingan, pelatihan, dan saran kepada BUM Desa agar menjadi sehat dan berkembang, serta mendatangkan keuntungan yang berujung pada berputarnya roda perekonomian suatu desa.

Dalam Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2020, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin menyampaikan jika BUM Desa yang maju diharapkan mampu menjadi pilar perekonomian desa yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Inovasi Klinik BUM Desa ini bertujuan untuk membangun kemandirian BUM Desa yang berkelanjutan, mengembangkan BUM Desa melalui kerjasama dan jejaring pemasaran, memberikan tutorial klinik BUM Desa secara online, memetakan potensi dan jenis usaha BUMDesa, meningkatkan kapasitas dan kewirausahaan BUM Desa, dan menumbuhkan ekonomi UMKM.

“Klinik BUM Desa hadir sebagai sebagai pusat konsultasi, pelatihan dan pengembangan BUM Desa baik secara online maupun offline sebagai bagian upaya pemberdayaan masyarakat desa di Jawa Timur,” ujarnya beberapa waktu lalu secara virtual.

Inovasi Klinik BUM Desa dilakukan dengan berbagai langkah, dimulai dengan pemetaan potensi usaha BUM Desa secara online, dimana hasilnya digunakan sebagai dasar kebijakan pemberdayaan BUM Desa di Jawa Timur. Selanjutnya tutorial online dan offline bagi pengelola BUM Desa dengan materi pembelajaran sesuai kebutuhan BUMDesa. Langkah selanjutnya memfasilitasi kerja sama dengan pihak ketiga, evaluasi BUM Desa terbaik sebagai bentuk apresiasi keberhasilan pengelolaan.

Kemudian adanya fasilitasi Temu Karya BUM Desa terbaik sebagai media tukar pengalaman dan benchmarking, pendampingan BUM Desa oleh Tenaga Ahli Ekonomi Desa, Tenaga Klinik BUM Desa, kegiatan KKN tematik, dan terakhir membangun Jejaring BUM Desa melalui Forum Komunikasi BUM Desa.

Yasin menyampaikan Klinik BUMDes sudah masuk ke dalam RPJMD dan memiliki tujuan membangun database, menciptakan kemandirian permodalan kuat dan SDM unggul dengan pelayanan paripurna yang digunakan pembelajaran berbasis online dengan cukup memasukkan kode BUM Des saja, adanya kerja sama pentahelix, efektif dan efisien.

 

20200709 Klinik BUM Desa 3

 

Beberapa indikator dalam penentuan klasifikasi BUM Desa Maju/Berkembang/Pemula, yaitu dalam aspek legalitas, kelembagaan, administrasi keuangan, permodalan, unit usaha, omzet pendapatan, keuntungan, kontribusi kepada Pendapatan Asli Desa (PADesa), penyerapan tenaga kerja, dan kemitraan/kerjasama.

BUM Desa dengan klasifikasi pemula adalah yang baru berdiri dan belum menghasilkan keuntungan. Klasifikasi berkembang jika BUM Desa menghasilkan keuntungan kurang dari 50 juta, berkontribusi ke PADesa dan berpotensi mengembangkan unit usaha. Klasifikasi maju jika BUM Desa mampu menghasilkan keuntungan di atas 50 juta, berkontribusi ke PADesa dan telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga.

Beberapa kurikulum yang diberikan berdasarkan klasifikasi BUM Desa pada pembelajaran Klinik BUM Desa secara online, yaitu konsep dasar BUM Desa, membangun kemandirian BUM Desa, pengembangan kerjasama BUM Desa, perencanaan bisnis BUM Desa, management strategic BUM Desa, Pengelolaan sumber daya manusia, prinsip dasar akuntansi, kinerja keuangan BUM Desa, perpajakan BUM Desa, pembinaan dan pengawasan BUM Desa, pertanggungjawaban dan pelaporan, dan tata cara pembuatan peraturan desa dan AD/ART BUM Desa.

“Klinik BUM Desa mampu memetakan data BUM Desa Per Kabupaten, data BUM Desa berdasarkan klasifikasi Maju terdapat 233 BUM Desa, Berkembang ada 2.080 BUM Desa, dan Pemula sebanyak 3.671 BUM Desa, data BUM Desa berdasarkan Jenis usaha terdapat 19 jenis usaha yang dimiliki BUM Desa Jatim, berdasarkan tahun didirikan, jumlah tenaga kerja pengelola BUM Desa, nilai aset BUM Desa, dan kontribusi kepada PADesa,” jelasnya.

Inovasi Klinik BUM Desa Jawa Timur di inisiasi oleh Gubernur Jawa Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov. Jatim Bersama beberapa perguruan tinggi di Jawa Timur yaitu Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Jember, Universitas Ronggolawe Tuban, dan PT HM Sampoerna untuk memberikan fasilitasi pemberdayaan BUM Desa di Jawa Timur. Klinik BUM Desa di Launching Gubernur Jawa Timur pada 4 mei 2019 pada acara Jambore BUM Desa di Boonpring Kabupaten Malang dengan pilot project untuk 20 BUM Desa di 10 Kabuapten.

Lebih lanjut disampaikan seluruh Kabupaten sudah aktif dalam kegiatan Klinik BUMDesa sehingga terjadi peningkatan jumlah BUMDesa Maju dan Berkembang sebanyak 1.720 BUMDesa tahun 2019 yaitu meningkat dari 413 BUMDesa menjadi 2.133 BUMDesa. Kerjasama BUMDesa juga mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 368 BUMDesa dengan PT Pos dengan transaksi 3 miliar, kemudian 1.325 BUMDesa menjadi Agen BNI 46, selanjutnya ada 2 BUMDesa bersama memperoleh tambahan modal 2 miliar dari PT MBN, BUMDesa Sekapuk dengan Bank UMKM senilai 500 juta, 10 BUMDesa dengan Tokopedia, dan 20 BUMDesa dengan PT HM Sampoerna.

“Sinergitas kerja dalam bentuk MOU kerja sama antara Pemprov Jatim bersama PT Pos Indonesia dan Tokopedia, 16 Perguruan Tinggi Negeri, 7 Perguruan Tinggi Swasta, dan pelibatan stakeholder secara pentahelix sebagai modal sosial keberlanjutan inovasi. Tercatat hingga saat ini pertumbuhan jumlah BUM Desa sebanyak 5.984 BUM Desa (77 persen) dengan klasifikasi Maju sebanyak 197, Berkembang 1.936 dan Pemula 3.851,” pungkasnya.