Masker Scuba dan Buff Dilarang, Pedagang Lesu
Dampak beredarnya informasi masker jenis scuba maupun penutup wajah jenis buff tidak efektif mencegah penyebaran virus corona (Covid-19), mengkibatkan penghasilan para pedagang masker menjadsi lesu atau menurun hingga 80 persen.
"Biasanya sehari dapat Rp500 ribu kini Rp100 ribu," kata Manurung (37), salah satu pedagang dibilangan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (17/9/2020).
Manurung menyebut, penurunan penjualan pada dua jenis penutup wajah tersebut disinyalir berkesinambungan dengan imbauan yang belakangan beredar.
Setelah adanya imbauan terkait tidak efektifnya makser scuba dan buff dalam pencegahan Covid-19, Manurung merasakan penurunan penjualan.
"Iya semenjak ada imbauan itulah. Jadi jarang ada yang beli masker scuba sama buff beberapa hari ini," ujar Manurung.
"Padahal biasanya setiap hari itu ramai pembeli ya, ini kan banyak modelnya juga," imbuh dia.
Diinformasikan sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah melarang penumpang untuk menggunakan masker scuba dan buff ketika naik KRL.
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, calon penumpang dianjurkan menggunakan masker yang efektif menahan droplet atau tetesan cairan.
"Hindari penggunaan jenis scuba maupun hanya menggunakan buff atau kain untuk menutupi mulut dan hidung," ujar Anne.