Ratusan ASN Bandung Positif Covid-19, Sudah DIprediksi
Pemkot Bandung memastikan pelayanan di sejumlah dinas tetap buka, kendati sebanyak 117 pegawai pemerintah kota Bandung positif Covid-19.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pelayanan di Kota Bandung tidak akan ditutup total. Karena, menurut dia, menjadi hak masyarakat tetap mendapatkan pelayanan dari pemerintah.
"Kami ambil kebijakan, agar pelayanan tidak ditutup total. Tinggal bagaimana kita lakukan disiplin maksimal. Mudahan-mudahan tidak menimbulkan sebaran baru," ujar Ema kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (07/09/2020).
Kendati begitu, mereka yang telah dinyatakan positif, secara otomatis diwajibkan melakukan isolasi. Baik isolasi mandiri atau ditangani oleh Dinas Kesehatan. Sehingga, mereka tidak lagi melakukan aktivitas di kantor.
"Kalau ASN wajib isolasi. Kami perintahkan DKK untuk lakukan tracing siapa kontak erat dengan dia. Sementara untuk ASN-nya, kita arahkan isolasi di rumah atau kami siapkan. Tapi apakah kalau di rumah dia sanggup tidak menulari yang lain, jangan sampai keluarga kena," paparnya.
Pemkot Bandung, kata Ema, memiliki tempat yang memadai untuk isolasi. Saat ini, tempat yang ada misalnya RSKIA dan salah hotel.
Kalaupun kekurangan tempat, Pemkot Bandung bisa minta bantuan ke Pemprov Jabar untuk tempat isolasi.
Menurutnya, isolasi bagi mereka yang positif, berlaku bagi semua ASN. Baik itu staf atau pimpinan di tingkah kepala dinas atau camat. Temasuk saat ini yang terdeteksi adalah Kepala Dinas PU. Dia menyarankan agar melakukan isolasi mandiri bila tanpa gejala.
Ema lanjut menambahkan, temuan 117 ASN positif COVID sebenarnya sudah diprediksi. Karena pihaknya berkomitmen melakukan tes swab bagi 3.000 ASN. Namun, hal itu keniscayaan, ketimbang menjadi gunung es di kemudian hari.
"Saya enggak kaget. Karena ini bagian konsekwensi karena surveillance kita naikkan. Karena kita khawatir nanti jadi gunung es. Jadi lebih baik kita lakukan tracing sekarang," imbuhnya.