Highlight

World Traditional Medicine Day

 

Saya berterima kasih kepada ibu Aylawati Sarwono yang telah berbaik hati berbagi informasi tentang tanggal 22 Oktober adalah World Traditional Medicine Day (Hari Obat Tradisional Sedunia) yang dirayakan masyarakat pengguna dan pemerhati obat tradisional di berbagai pelosok dunia masa kini.

WHO

Tidak kurang dari badan resmi kesehatan dunia WHO memang telah memaklumatkan bahwa setiap bangsa bahkan setiap kelompok masyarakat di planet bumi pasti memiliki obat tradisional sebagai warisan kearifan kesehatan leluhur masing-masing.

WHO telah sepakat bahwa secara kodrati setiap insan manusia dianugrahi naluri  untuk merawat kesehatan masing-masing dengan menggunakan ramuan berkhasiat yang terbuat dari bahan bahan nabati.


Di berbagai negara yang memiliki tradisi obat tradisional cukup tangguh seperti India, China, Jepang, Korea, Kamboja, Myanmar dll sudah gegap-gempita merayakan World Traditional Medicine Day apalagi di masa pageblug Corona di mana sudah terbukti bahwa obat tradisional mampu ikut berperan.

Insya Allah bangsa Indonesia tidak akan ketinggalan semarak merayakan Hari Obat Tradisional Sedunia mulai tahun 2021.

SEJAK DINI

Mata pelayanan Obat tradisional China bahkan sudah resmi diterapkan sejak dini di bangku sekolah agar sejak dini pula generasi muda China dapat mengenal dan menghargai obat tradisional bangsa China sebagai bagian hakiki dari gerakan Semangat Kebanggaan Nasional bangsa, negara dan rakyat China demi memperkokoh benteng ketahanan kesehatan kesehatan nasional China.

Jika bangsa China mampu, maka dapatlah diyakini pula bahwa bangsa Indonesia juga pasti mampu menyelenggarakan mata pelajaran jamu di sekolah agar generasi muda Indonesia sejak dini mengenal dan menghargai jamu sebagai mahakarya warisan kearifan kesehatan leluhur Nuusantara yang senantiasa siap berperan sebagai bagian hakiki sistem pelayanan kesehatan nasional. MERDEKA!

(Penulis adalah Ketua Dewan Pengawas Gabungan Pengusaha Jamu dan pembelajar pemikiran kesehatan)