Dengan Menggunakan Bahasa Jawa Oleh ASN Diharapkan Mampu Menjadi Panutan
Demak – Penggunaan Bahasa Jawa menjadi upaya pemerintah dalam melestarikan budaya dan Bahasa Jawa. Bahasa Jawa yang di gunakan guna menyelaraskan fungsi internalisasi bahasa dalam kehidupan sehari-hari termasuk digunakan juga dalam kegiatan kedinasan ASN (Aparatur Sipil Negara).
Untuk itu pemerintah Kabupaten Demak menggelar kegiatan rakor peningkatan kemampuan Bahasa Jawa bagi ASN Kabupaten Demak. Kegiatan diikuti sebanyak 80 ASN dari jajaran struktural, yang dilaksanakan selama 2 hari secara bertahap.
Kegiatan peningkatan dihari pertama yang diikuti 40 peserta berlangsung di Ballroom Bupati Lantai , Rabu (18/11/20) dan di buka oleh Bupati HM Natsir. Dalam pembukaan rakor tersebut Bupati mengatakan, sangat mengapresiasi dengan penyelenggaraan rakor ini. Karena memiliki tujuan meningkatkan kemampuan berbahasa Jawa khususnya kalangan ASN di lingkungan Pemkab Demak.
“Saat ini banyak kaum muda cenderung enggan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi, bahkan sebagian masyarakat timbul stigma atau anggapan dengan memakai Bahasa Jawa dianggapnya norak atau kampungan”, jelas Bupati.
Terkait kondisi demikian, Bupati berharap ASN yang ikut dalam rakor tersebut dapat menjadi contoh dalam melestarikan Budaya dan Bahasa Jawa.
Salah satu narasumber Gigis M Afnan dalam menyampaikan materinya mengatakan, sebagai orang Jawa harus bisa menunjukkan citra sehingga kita mampu memilih bahasa yang sesuai dengan orang yang dihadapi serta situasi dan kondisi.
“Misalnya seperti seorang pranotocoro karena memiliki keahlian Bahasa Jawa sehingga mereka dalam memilih bahasa sedapat mungkin menggunakan Bahasa Jawa sederhana dan tetap memiliki etika dan estetika, Ujar Gigis.
Selanjutnya ditambahkan dalam menggunakan Bahasa Jawa suara yang dikeluarkan atau vocal diupayakan dapat terdengar jelas oleh yang mendengarkan.
Menurut Ketua Penyelenggara M Muzzazin, Kabag Kesra Sekda kegiatan rakor ini bertujuan untuk melatih ASN dalam berbahasa Jawa sehingga di harapkan ASN bisa mengembangkan Bahasa Jawa agar tidak terlindas dengan bahasa-bahasa asing yang masuk serta ASN mampu menjadi suri tauladan penggunaan Bahasa Jawa.