Presiden Jokowi Instruksikan Jajarannya Bersiap Jalankan Program Vaksinasi Covid-19
Dalam
beberapa hari belakangan vaksin Covid-19 siap pakai mulai terdistribusi
ke sejumlah daerah di Indonesia. Proses distribusi tersebut merupakan
bagian persiapan rencana vaksinasi gratis yang akan segera dilakukan
dalam beberapa waktu mendatang setelah memperoleh izin penggunaan
darurat dari BPOM dan memenuhi aspek kehalalan dari MUI.
Presiden
Joko Widodo, saat memberikan arahan dalam rapat terbatas mengenai
penanganan pandemi Covid-19 dan rencana pelaksanaan vaksinasi di Istana
Negara, Jakarta, pada Rabu, 6 Januari 2021, meminta pemerintah daerah
untuk bersiap menjalankan program vaksinasi ini di wilayah
masing-masing.
"Saya
minta kesiapan-kesiapan kita dalam rangka menuju vaksinasi ini
betul-betul agar dicek dan dikontrol oleh para gubernur," ujarnya.
Kepala
Negara menyampaikan, hingga saat ini Indonesia telah memesan kurang
lebih sebanyak 329,5 juta dosis vaksin yang belum termasuk komitmen opsi
penambahan pesanan. Untuk memastikan resiliensi atau keterjaminan
tersedianya vaksin, pemerintah akan mendatangkan ratusan juta dosis
vaksin tersebut dari setidaknya lima sumber.
"Dari
Sinovac itu 3 juta plus 122,5 juta. Dari Novavax itu 50 juta, dari
COVAX/GAVI itu 54 juta, dari AstraZeneca 50 juta, dan dari Pfizer 50
juta vaksin. Artinya jumlah total yang telah firm order itu 329,5 juta
vaksin. Hanya pengaturannya nanti akan dilakukan oleh Menteri
Kesehatan," tutur Presiden.
Untuk
diketahui, dengan memperhitungkan bahwa satu orang membutuhkan dua
dosis vaksin dan 15 persen sebagai cadangan sesuai dengan ketentuan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), maka total vaksin yang dibutuhkan
untuk kurang lebih 181 juta rakyat adalah sekitar 426 juta dosis vaksin.
Terkait hal tersebut pemerintah sudah memastikan bahwa jumlah kebutuhan
dosis vaksin itu dapat dipenuhi melalui berbagai opsi yang sudah
ditempuh.
Terpisah,
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya bersama
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Kepala
BNPB Doni Monardo mengungkapkan, hingga hari Minggu malam (3/1) kemarin,
sebanyak 1,2 juta vaksin telah mulai didistribusikan ke 34 provinsi di
seluruh Indonesia. Selanjutnya, pihaknya akan menunggu persetujuan dari
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memulai vaksinasi yang pada
tahap awal diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.
"Di
ratas tadi Bapak Presiden memberikan tantangan apakah bisa dipercepat
sehingga bisa selesai dalam waktu 12 bulan? Kami akan berusaha keras dan
kami butuh dukungan dari teman-teman untuk bisa melakukan ini,"
tuturnya.
Di
tahapan pertama, pemerintah akan memulai vaksinasi bagi sekitar 1,6
juta tenaga kesehatan yang ada di seluruh Indonesia. Berikutnya, vaksin
akan diberikan bagi 17,4 juta tenaga layanan publik dan 21,5 juta
masyarakat dengan usia lanjut.