Butuh Normalisasi Sungai Dan Bendungan Untuk Menampung Air Dalam Penanganan Banjir
DEMAK - Pasca banjir yang merendam beberapa desa diwilayah Kecamatan Sayung menjadi perhatian serius pemkab Demak. Sebab air yang menggenang beberapa hari memberikan dampak luar biasa pada sektor perekonomian warga. Air menenggelamkan tanaman padi, kebun hingga harta benda warga.
Agar bencana tidak terulang dikemudian hari fokopimda Demak menggelar rapat koordinasi penanganan banjir di gedung Grhadika Bina Praja, Rabu (17/2/21).
Dalam paparanya sekda Singgih Setyono menyampaikan secara umum penyebab banjir karena curah hujan tinggi dan sering terjadi pendangkalan sungai sehingga menimbulkan hambatan aliran sungai, serta adanya penurunan permukaan tanah (land subsidence).
Sementara Plh. Bupati Demak Djoko Sutanto dalam pengarahanya menyampaikan perlu adanya tindak lanjut terkait normalisasi sungai untuk memberikan ruang aliran air dengan rekomendasi dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. "Selain itu, perbaikan jalan pantura juga menjadi catatan dalam prioritas penanganan sebab banyak jalan berlubang yang disebabkan oleh banjir dan hujan kemarin" Jelas Djoko Sutanto.
"Ayo kita kerjakan dari sekarang, dan jangan tanyakan kapan rampunge, seng penting ono progres pelaksanaan penangananya" tegasnya.
Dalam rakor tersebut disepakati adanya tindak lanjut penangangan banjir dan rob di Kecamatan Sayung. Tindak lanjut jangka pendek berupa penanganan kedaruratan banjir meliputi pendirian posko, dapur umum, dan pemenuhan logistik bagi korban.
Tindak lanjut jangka menengah adalah pembangunan tol laut Semarang - Demak, perbaikan drainase dan normalisasi sungai. Sedangkan tindak lanjut jangka panjang berupa pembangunan Bendungan Jragung untuk memperbesar tampungan air di bagian hulu.