Jamu Coro Minuman Khas Demak Warisan Tradisi, Masuk Nominasi API
DEMAK - Jamu coro merupakan minuman khas kabupaten Demak. Minuman
tradisional ini konon sudah ada sejak zaman kasultanan Bintoro. Sebagai
sajian dalam pertemuan atau acara keraton Demak Bintoro. Dan keberadaan
wedang jamu coro hingga saat ini masih terjaga dan dilestarikan oleh
masyarakat.
Wedang jamu coro berbahan dasar tepung yang dipadukan dengan rempah
rempah seperti jahe, kayu manis, serai,santan kelapa, gula merah.
Sehingga rasanya sedikit pedas, manis dan menyegarkan badan.
Wedang jamu coro ini banyak dijajakan dikampung kampung dipagi hari,
uniknya dijajakan keliling dengan wadah khas berupa kendil yang terbuat
dari tanah dan ditutup dengan segumpal kain yang terbungkus plastik.
Untuk mengambil nya dari dalam kendil menggunakan potongan bambu kecil
yang di bergagang kayu.
Salah satu pedagang keliling wedang jamu coro mbak Mila mengatakan, jamu
coro harus disimpan di kendil dan ditutup kain serta plastik bertujuan
untuk menjaga kehangatan jamu dan ciri khas warisan leluhur.
"Ditaruh dikendil dan ditutup rapat agar bertahan hangatnya karena ini
ilmu warisan nenek moyang. Meskispun era saat ini juga ada yang
ditempatkan di panci" Kata Mila, Kamis( 1/7/21) saat melayani pembeli.
Nominasi API
Tahun 2021 ini Anugerah Pesona Indonesia( API) telah mencatat wedang
jamucoro sebagai salah satu nominasi dalam kategori minuman tradisional
daerah dan kategori destinasi belanja berupa produk Rebana.
"Alhamdulilah wedang Jamu coro masuk nominasi pada minuman tradisional
pada Anugerah pesona Indonesia di tahun ini. Masuknya potensi daerah
ini dalam ajang API dan menjadi terbaik membutuhkan dukungan seluruh
pihak baik pemkab maupun masyarakat" Jelas Agus Kriyanto Ka dinas
Pariwisata kabupaten Demak.
Sebagai informasi dukungan masyarakat dapat diberikan melalui voting
online pada akun resmi API di @apiaward. Dukungan bisa diberikan pada
dua nominasi minuman tradisional dan destinasi belanja.