PENANGANAN WNI TERKAIT VIRUS CORONA DIPUJI MASYARAKAT INTERNASIONAL
JPP, JAKARTA - Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko
Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa Pemerintah merasa terhormat mendapat tugas
operasi kemanusiaan dalam evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Provinsi
Hubei, Tiongkok, terkait Virus Corona. Ia mengungkapkan, penanganan WNI
tersebut juga mendapat pujian dari masyarakat internasional karena dinilai
paling cepat, akurat, dan tepat.
“Kita merasa terhormat mendapat
tugas operasi kemanusiaan ini yang sebenarnya dipuji oleh masyarakat
internasional karena Indonesia dinilai paling cepat, akurat, dan tepat dalam
menangani masalah ini. Misalnya jika dibandingkan secara umum dengan 38 negara
lainnya yang sudah melakukan hal yang sama,” ujarnya usai melaksanakan audiensi
dengan bupati, wakil bupati, serta tokoh masyarakat Kabupaten Natuna, di kantor
Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Menko Polhukam mengakui bahwa
terjadi keterlambatan informasi karena perkembangan yang berlangsung begitu
cepat. Sehingga, begitu mendapat "lampu hijau" untuk memulangkan WNI
dari Tingkok, Pemerintah Indonesia langsung bekerja cepat dan memutuskan Natuna
yang dianggap paling tepat, mudah, aman, dan dekat dengan instalasi militer.
“Timbul kesalahpahaman karena
komunikasi dengan pemerintah daerah dan rakyat Natuna agak terlambat, dan itu
supaya dimaklumi karena bisa diikuti dari semua media massa bahwa
perkembangannya berlangsung dari menit ke menit sehingga kita melakukan tindakan
cepat,” jelasnya.
Menko Polhukam berharap
pemerintah, masyarakat, dan tokoh pemuda Natuna untuk sering mengecek informasi
ke pusat karena sudah ada posko dan sebagainya sehingga tidak mudah percaya
pada berita hoaks yang biasanya memprovokasi, mengadu domba, dan mendramatisir
masalah yang sebenarnya tidak ada apa-apa.
“Pemerintah menjamin bahwa
penyelesaian pemulangan warga negara Indonesia di sana dilakukan dengan aturan,
tidak membahayakan masyarakat Natuna, dan bahwa sampai menjamin secara resmi
bapak Menteri Kesehatan tadi mengatakan, menjaminkan badannya untuk bertindak
lebih dulu dibandingkan dengan yang lain, misalnya dalam menghadapi
resiko-resiko itu. Jadi lebih tinggi daripada sekadar menjamin,” kata Menko
Polhukam.
Selain itu, Pemerintah juga akan
menangani dengan secermat-cermatnya masalah yang sekarang sedang berlangsung
dan komunikasi akan terus dilakukan dengan masyarakat Natuna.
Terkait pendidikan, mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi ini meminta agar sekolah-sekolah di Natuna tetap diselenggarakan
seperti biasa dan tidak ada hari libur karena memang tidak ada apa-apa.
Ditegaskan, semua yang sekarang
ada di Natuna, yang dipulangkan dari Tiongkok dalam keadaan sehat. Namun, untuk
melaksanakan standar internasional, maka dilakukan hal yang seperti sekarang
ini, di mana dikarantina dulu, diperiksa setiap hari sampai sekian hari, dengan
catatan Menteri Kesehatan berada di paling depan di bidang ini.
“Kemudian saya tanggal 6 Februari
bersama beberapa pejabat terkait akan ke Natuna untuk menghadiri istighosah,
doa bersama yang merupakan cara orang Indonesia untuk memohon kepada Tuhan bagi
kebaikan bersama. Kemudian di sana akan dibuka posko-posko yang lebih alamiah,
lebih manusiawi. Misalnya posko-posko di mana orang bekerja seperti biasa,
tidak memakai masker atau apa seperti yang diusulkan teman-teman dari Natuna,”
tandas Menko Polhukam.
Sumber: jpp.go.id